"Kita biarkan tanaman yang tadinya mati diinjak pendaki biar tumbuh kembali biar indah lagi. Kita juga akan lakukan pembersihan sampah yang dibawa oleh pendaki," tambahnya.
Ia pun mengimbau bagi wisatawan yang hendak mendaki tidak memaksakan diri melakukan pendakian apalagi menggunakan jalur ilegal karena sangat merugikan.
"Sebenarnya kalau masuk lewat jalur ilegal itu merugikan dir sendiri. Otomatis mereka tidak terdaftar dan tidak akan mendapat asuransi jika terjadi sesuatu," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya tetap membuka lokasi wisata TNGGP lainnya untuk dikunjungi selain pendakian.
"Kalau tempat yang lainnya seperti air terjun atau sekedar berkemah di bawah masih bisa. Kami hanya menutup jalur pendakiannya saja," pungkasnya. (sym)
(Ulung Tranggana)