TOP FILES: Pasar Senen, Tertua dan Saksi Sejarah Perjalanan Bangsa

Randy Wirayudha, Jurnalis
Sabtu 21 Januari 2017 10:01 WIB
Pasar Senen di era 1960-an (Foto: Wikimedia)
Share :

LEBIH dari 24 jam kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, belum juga padam. Sejak Kamis 19 Januari 2017 subuh hingga Jumat 20 Januari siang, si jago merah belum juga terjinakkan.

Tak dimungkiri, pasar ini menyimpan kenangan bagi masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia. Pasar Senen menjadi saksi perjalanan bangsa sejak pertama kali didirikan pada 30 Agustus 1735.

Pembangunan yang diinisiasi arsitek Yustinus Vinck itu juga bersamaan dengan pembangunan Pasar Tanah Abang. Pasar Snees –begitu disebutnya– merupakan pasar tertua di Jakarta dan didirikan di tanah milik seorang tuan tanah Belanda Cornelis Chastelein.

Di kemudian hari disebut Pasar Senen karena hanya buka pada Senin. Kendati mulai 1766, pasar ini tetap beroperasi di luar hari Senin. Sepanjang hampir tiga abad ini, Pasar Senen menjadi saksi bisu banyak kisah.

Pada masa 1930-an, kawasan Pasar Senen dijadikan tempat ‘nongkrong’ para pemuda pergerakan bawah tanah macam Chairul Saleh, Adam Malik, hingga Soekarno dan Mohammad Hatta.

Di masa pendudukan Jepang (1942) hingga 1950-an, kawasan ini jadi tempat ‘kongko’ para seniman. Sebut saja Usmar Ismail, Sukarno M Noer, Wim Umboh, HB Yasih, hingga Ajip Rosidi yang acap dikenal dengan julukan “Seniman Senen”.

Pada 1960, Pasar Senen direvitalisasi Gubernur DKI Jakarta saat itu Letjen (Purn) Ali Sadikin. Nah, mulai saat revitalisasi “Proyek Senen” itulah bentuk bangunannya bertahan seperti sekarang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya