Hal yang membuat Khofifah bangga lagi adalah NU telah mendidik anak bangsa dengan sikap moderasi, toleran, keseimbangan terutama melalui pendidikan di berbagai pesantren yang sebagian di antaranya sudah berlangsung lebih dari 1 abad.
"Saya terlahir dari rahim NU. Saya tumbuh kembang dan dibesarkan dalam tradisi dan pemikiran NU," terang Khofifah.
Meski kini telah menjadi bagian dari pemerintahan yang tengah berkuasa, Khofifah menegaskan tetap berikhtiar untuk berjuang dan melayani masyarakat serta membangun bangsa melalui metode pemahaman kagamaan dan kebangsaan yang diajarkan oleh sebagian besar tokoh NU yang juga tokoh bangsa seperti Gus Dur.
Khofifah berpesan agar NU ditempatkan layaknya seperti mobil pelat hitam, bukan mobil pelat kuning atau merah.
"NU seperti mobil pelat hitam. Bukan mobil pelat kuning yang bisa disewa siapa saja dan bisa ditumpangi serta berhenti di mana saja. Bukan juga mobil pelat merah," tukasnya.
(Awaludin)