VIDEO: Tangis Pecah Saat Serah Terima Ayman dari Keluarga Muslim ke Yazidi

Silviana Dharma, Jurnalis
Sabtu 04 Februari 2017 23:00 WIB
Ayman menangis karena terpisah dari keluarga angkatnya. (Foto: Free Burma Rangers/Handout/Reuters)
Share :

RASHIDIYA - Komandan pasukan Irak mendapat laporan tentang seorang bocah Yazidi di tengah keluarga Muslim di Rashidiya. Kawasan di timur Mosul, yang kini sudah berhasil direbut pemerintah dari ISIS.

Segera, mereka mencari anak itu dan mewartakan penemuannya. Sebab dia adalah anak yang hilang dan perlu dikembalikan ke komunitasnya. Pengumuman yang tersiar lewat media sosial itu sampai ke telinga Samir Rasho Khalaf.

Malam itu juga, Samir yang mengenali si bocah hilang sebagai keponakannya meminta dipertemukan. Pasukan Irak membawanya dengan helikopter militer.

Ketika helikopter mendarat dan tubuh mungil keluar dari balik pintunya, isak tangis pun pecah ke udara. Perempuan tua renta berambut putih berada di baris paling depan, lari menggapai cucunya. Tak henti, dia berterima kasih.

Akan tetapi, si anak meronta dari pelukan neneknya dan kembali menengok ke keluarga kecil di belakangnya. Anak laki-laki itu bernama Ayman Ameen Baraakat. Usianya baru empat tahun ketika diambil paksa dari pelukan ayah dan ibunya di Doha, Irak. Kampung yang banyak dihuni warga Yazidi.

Keluarga yang tadinya utuh terserak akibat perang. ISIS membawanya ke pasar. Bak barang dagangan, Ayman ditawarkan ke setiap keluarga Muslim yang berminat. Di sanalah dia bertemu dengan Abu Ahmed dan istrinya, Umm.

Pasangan suami istri yang tak punya keturunan ini lantas menebus Ayman seharga USD500 atau Rp6,7 juta untuk menjadikannya anak. Sejak itu, namanya berubah menjadi Ahmed Shareef.

Ia diajarkan bahasa Arab, mengaji, baca Alquran dan keislaman. Meski begitu, orangtua angkatnya tak ingin Ayman lupa akar rumpunnya, yaitu Yazidi.

Kini, setelah Mosul dibebaskan, Ayman dikembalikan kepada keluarganya yang sah. Namun anak itu sudah kandung sayang kepada orangtua angkatnya. Dia pun urung pisah.

Reuters, Sabtu (4/2/2017) menyebut kejadian ini sangat mengharukan. "Kami semua menangis," kata Mayor Wathiq Amjad Naathar yang turut menyaksikan serah terima itu.

Putra Yazidi diculik ISIS dan dijual kepada orang asing. Ayah dan ibu kandungnya entah di mana, masih diperbudak ISIS ataukah sudah dibunuh, tak ada yang tahu. Saudara-saudaranya juga tidak jelas nasibnya.

Namun Ayman beruntung, dia dijual kepada seorang pria Muslim yang bekerja sebagai pegawai pemerintah dan ibu angkat seorang guru. Pasutri ini ingat dengan jelas, ketika pertama kali hendak dibawa Ayman menangis keras.

"Sini, kau akan jadi anakku. Kita akan tinggal bersama dan saya akan membelikan semua yang kamu mau," bujuk Umm.

Sekarang bagi pasangan ini yang tersisa hanya kenangan. Tetapi Uum yakin suatu hari Ahmednya akan kembali. Sementara keluarga kandung Ayman berusaha membuatnya lupa pada Umm dan Abu.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya