Tim Carter menemukan tangga tersembunyi di dalam reruntuhan di dekat pintu masuk ke makam lain. Tangga itu mengarah ke sebuah pintu yang bertuliskan nama Tutankhamun. Saat Carter dan Lord Carnavorn memasuki makam empat hari kemudian mereka gembira melihat makam itu masih utuh dengan harta karun yang tidak tersentuh selama 3.000 tahun.
Carter dan timnya menghabiskan tiga bulan untuk menjelajahi makam hingga pada 16 Februari 1923 dengan disaksikan sejumlah pejabat penting, dia membuka pintu ke ruangan terakhir dalam makam. Di dalam ruangan itu terdapat sebuah sarkofagus dengan tiga peti mati yang diletakkan di dalam peti lainnya.
Dalam peti terakhir yang terbuat dari emas terbaring jasad Firaun Tut yang telah diawetkan menjadi mumi. Mumi yang berada dalam keadaan utuh itu merupakan yang pertama kainya ditemukan dan menjadikannya penemuan paling berharga dalam makam yang juga berisi tumpukan harta mulai dari emas, perhiasan, kereta perang, pakaian, serta senjata.
Meski banyak isu mengenai kutukan yang akan menimpa orang-orang yang mengganggu makam, harta karun Tutankhamun dikumpulkan, dicatat dalam katalog secara teliti, kemudian dipindahkan untuk dipajang dalam pameran terkenal ‘Harta Karun Tutankhamun’ yang ditampilkan di Museum Mesir di Kairo dan ditampilkan berkeliling dunia.
(Rahman Asmardika)