Kapolda NTT Janji Tindak Tegas Pelaku Anarkis

KUPANG - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso menegaskan akan menindak para peserta unjuk rasa protes hasil pemungutan suara di Flores Timur dan Lembata jika saja coba-coba melakukan tindakan anarkis.

"Saya mengimbau agar pihak-pihak yang tidak menerima hasil pemilihan kepala daerah di Lembata dan Flores Timur agar menggunakan jalur hukum jika tidak puas dengan hasil pemungutan suara yang telah dilakukan. Jangan coba-coba melakukan tindakan anarkis," kata Kapolda di Kupang, Kamis (23/2/2017).

Aksi unjuk rasa terjadi di Kabupaten Lembata dan Flores Timur, NTT yang memprotes hasil penghitungan suara pemilihan bupati dan wakil bupati. Kapolda meyakinkan bahwa Kepolisian pasti menindak tegas apabila aksi demonstrasi dilakukan dengan anarkis.

"Saya akan tindak tegas terhadap siapapun yang melakukan aksi anarkis. Tidak puas dengan hasil penghitungan suara ajukan ke Panwaslu maupun lembaga penegak hukum jika ada unsur tindak pidana untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," ujarnya.

Sekalipun ada aksi protes terhadap hasil penghitungan suara di dua daerah itu, ia menyebut situasi keamanan di NTT usai pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 15 Februari masih aman.

"Kondisi keamanan di tiga wilayah yang telah melaksanakan Pilkada masih kondunsif. Terjaganya keamanan di tiga daerah itu karena dukungan masyarakat juga yang taat terhadap aturan hukum yang berlaku. Sekalipun ada demo tidak mengarah pada gangguan keamanan di daerah itu," ujarnya.

Tiga daerah yang telah melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak di provinsi berbasis kepulauan ini yaitu Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur dan Lembata. Kepolisian di NTT menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat di tiga daerah yang sedang melakukan pleno penghitungan suara di tingkat kecamatan maupun di KPUD berjalan dengan aman.

(Rizka Diputra)