Temui Presiden Yaman, Jokowi Titipkan Perlindungan Mahasiswa Indonesia

JAKARTA – Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi menjadi salah satu peserta KTT IORA 2017 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Pria berusia 71 tahun itu juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela KTT.

Kedua pemimpin negara lebih banyak membicarakan situasi Yaman setelah perang dan konflik. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, Presiden Jokowi menitipkan pesan khusus bagi Presiden Mansour Hadi sebelum kembali ke negara asalnya.

“Presiden Jokowi minta perhatian agar mahasiswa Indonesia yang di Yaman tetap dilindungi karena kan sudah dibawa 2.600 siswa, ternyata masih ada 600 lagi yang tinggal di Kota Salalah, antara Oman dengan Yaman,” ujar Darmin kepada awak media, Selasa (7/3/2017).

Pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman dilakukan secara intensif sejak 2015. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bahkan mengirimkan tim khusus ke Yaman untuk memulangkan ribuan saudara sebangsa dari negara yang terjebak konflik sejak 2011 itu.

Yaman masih bergejolak hingga hari ini. Konflik antara kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran dengan pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi, telah menelan nyawa puluhan ribu orang. Konflik tersebut juga membawa Yaman ke dalam krisis pangan yang jauh lebih mengkhawatirkan.

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia AM Fachir mengatakan, Jakarta akan terus mendorong agar Yaman bisa mengambil tindakan untuk rekonsiliasi. Indonesia dengan senang hati berkontribusi dalam proses rekonsiliasi di Yaman. Fachir juga berharap solusi damai yang sedang diupayakan akan bersifat inklusif, yang berarti menjangkau serta menyertakan semua pihak yang terlibat dalam pertikaian.

(Emirald Julio)