Dalam perkembangannya, dilaporkan ada dua bangunan di wilayah Poso yang mengalami kerusakan. Namun, sampai saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa. BMKG masih terus memantau informasi baik gempa bumi susulan maupun kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya.
Kemudian, BMKG menganalisa gempa bumi yang terjadi di wilayah Poso, Sulawesi Tengah ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas tektonik lokal di zona Palolo Graben.
"Sehingga dengan magnitudo yang cukup besar dengan kedalaman dangkal ini dapat menyebabkan guncangan terjadinya kuat," pungkasnya.
(Arief Setyadi )