PADA 5 Juni 1968 calon Presiden Amerika Serikat (AS), Senator Robert Francis Kennedy ditembak di Hotel Ambassador, Los Angeles sesaat setelah memenangkan pemilihan pendahuluan atau primary Negara Bagian California. Bobby, panggilan akrab Robert, ditembak beberapa kali oleh seorang pemuda Palestina bernama Sirhan Sirhan.
Pada masa itu, AS tengah dilanda masa-masa sulit dengan bergolaknya Perang Vietnam dan semakin memuncaknya perlawanan dari gerakan anti-perang. Keadaan itu dipersulit dengan pembunuhan aktivis hak-hak warga kulit hitam Martin Luther King Jr. pada musim semi 1968 yang memicu kerusuhan di seluruh negeri.
Di tengah situasi ini, Presiden Lyndon B. Johnson yang menggantikan John F. Kennedy yang dibunuh lima tahun sebelumnya memutuskan untuk tidak kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Saat itulah Robert Kennedey, adik dari John F. Kennedy maju dan mantan Jaksa Agung AS mencalonkan diri dan menerima dukungan yang besar dari publik.
Disitat dari History, Senin (5/6/2017), Bobby dianggap oleh banyak orang sebagai satu-satunya orang politikus AS yang mampu menyatukan rakyat. Dia juga dicintai oleh komunitas minoritas karena integritas dan pengabdiannya pada hak-hak sipil. Setelah memenangkan primary California, Kennedy sangat difavoritkan untuk menerima nominasi Partai Demokrat dan menghadapi Richard Nixon dalam pemilihan presiden (pilpres).
Usai merayakan kemenangannya, Bobby ditemani atlet Rafer Johnson dan Roosevelt Grier keluar dari Hotel Ambassador melalui pintu belakang. Saat itulah Sirhan Sirhan datang dengan membawa pistol kaliber .22 yang disembunyikannya dalam gulungan poster kampanye. Pemuda berusia 22 tahun itu hanya berjarak 30 sentimeter (cm) saat dia melepaskan beberapa tembakan ke tubuh Bobby Kennedy.
Grier dan Johnson langsung menerjang Sirhan, tetapi semua terlambat. Lima orang lain yang juga berada di lokasi kejadian turut terluka dalam insiden itu.
Bobby sempat dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawanya tidak tertolong. Pada 6 Juni 1968 atau satu hari setelah penembakan, Robert Francis Kennedy meninggal dunia di Rumah Sakit Good Samaritan, Los Angeles.
Sirhan, yang lahir di Palestina, mengaku kejahatannya dalam persidangan dan dijatuhi hukuman mati pada 3 Maret 1969. Namun, karena Mahkamah Agung California tidak memberlakukan hukuman mati pada tahun 1972, Sirhan akhirnya menghabiskan sisa hidupnya di penjara.
Berdasarkan laporan New York Times, Sirhan melakukan pembunuhan tersebut karena meyakini Kennedy memainkan peran penting dalam penindasan rakyat Palestina.
Sepeninggal Bobby, Hubert Humphrey akhirnya menjadi calon presiden untuk Partai Demokrat pada pilpres 1968. Tetapi dia kalah dengan selisih suara tipis dari Richard Nixon.
(Emirald Julio)