Ramadan di Indonesia, Dubes Malaysia Senang Waktu Berbuka Lebih Cepat

Silviana Dharma, Jurnalis
Jum'at 09 Juni 2017 10:03 WIB
Dubes Malaysia untuk Indonesia, Datuk Sri Zahrain Mohamed Hashim. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone)
Share :

JAKARTA - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri Zahrain Mohamed Hashim senang bisa menjalani ibadah puasa Ramadan di Jakarta. Dia menyebut salah satu kesenangannya terletak pada waktu buka puasa di Indonesia yang lebih cepat dibandingkan dengan Malaysia.

Sekadar informasi, lama waktu berpuasa di Malaysia pada tahun ini ialah 13,5 jam. Rata-rata dimulai pada pukul 05.39 dan baru buka pada pukul 19.19. Sementara di Indonesia, waktu berpuasanya 13 jam, sekira pukul 04.34 hingga 17.44.

“Saya tidak pernah ada masalah menunaikan ibadah puasa di Indonesia. Cukup senang. Apalagi masa berbuka di sini lebih cepat. Kalau di Kuala Lumpur orang baru buka puasa jam 7 malam, di Jakarta setengah 6 sudah bisa buka,” ucapnya sambil tertawa saat tampil dalam program Special Dialogue di kantor Okezone, belum lama ini.

Dubes Malaysia untuk RI foto bersama pimpinan redaksi Okezone di lobi gedung iNews. (Foto: Dede Kurniawan)

Bicara soal nuansa Ramadan di kedua negara, kakek yang sedang menantikan kelahiran cucu kelimanya itu melihat Indonesia dan Malaysia sama saja. Pemikirannya pun sama, senang berbuka dengan makanan yang ringan dulu, seperti kurma, gorengan dan yang manis-manis.

Usai berbuka, ramai-ramai orang pergi ke masjid untuk salat mahgrib dan tarawih. Lalu pulang, berkumpul saja dengan keluarga, beristirahat sampai waktunya sahur.

“Saya sampai saat ini tak lihat ada perbedaan berarti di antara kedua negara. Paling hanya makanan beda sedikit, tetapi dari segi proses sama,” sambungnya.

<iframe width="480" height="340" src="https://video.okezone.com/embed/MjAxNy8wNi8wNy8xLzk3NTA2LzAv" sandbox="allow-scripts allow-same-origin" layout="responsive"></iframe>

Jika Indonesia memaknai Ramadan untuk mendekatkan diri dengan keluarga dan Tuhan, Dato’ Seri meyakinkan di Malaysia pun sama. Bahkan ketika hari raya Idul Fitri datang, selama dua hari itu Ibu Kota menjadi sunyi sepi.

“Masa-masa terbaik Ramadan di Jakarta adalah saat lebaran. Tak ada macet, di KL (Kuala Lumpur) pun sama, sunyi sepi selama dua hari Idul Fitri,” tuturnya.

Namun begitu, selepas dua hari Lebaran, jalan-jalan di Malaysia biasanya sudah ramai lagi. Gedung-gedung pemerintah dan perusahaan kembali beroperasi seperti sedia kala. Setiap kantor biasanya mengizinkan pegawai untuk ambil cuti setelah lebaran jika ingin memperpanjang masa liburannya.

“Saya sendiri akan pulang ke KL pada sore hari pertama Idul Fitri. Saya harus menjamu diaspora Malaysia di Indonesia dan Salat Id di Jakarta terlebih dulu pagi hingga siangnya,” imbuh ayah 4 anak itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya