PARIS - Majalah satir Prancis Charlie Hebdo kembali membuat kontroversi setelah memuat karikatur Perdana Menteri (PM) Inggris dan mengolok-olok korban teror London dalam edisi terbarunya.
Dengan Headline “Multikulturalisme Inggris” Charlie Hebdo menampilkan kartun Theresa May yang membawa kepalanya yang terpenggal di tangannya. Sedangkan di bagian dalam ditampilkan kartun sekelompok orang yang lari melintasi Big Ben. Salah satu pria dalam gambar itu memegang gelas bir dan tulisan "Tip pelangsing dari Daesh (ISIS)" tertulis di bagian atas gambar.
Diwartakan Telegraph, Jumat (9/6/2017), edisi yang diterbitkan beberapa jam menjelang pembukaan pemilihan umum (pemilu) Inggris, dan beberapa hari setelah serangan teroris di Manchester dan London mendapat reaksi keras dari warganet. Beberapa pengguna media sosial berang dan menyebut kartun-kartun itu mengerikan.
I remember supporting @Charlie_Hebdo_ during their attacks, only to be mocked by them for ours. #LondonBridge pic.twitter.com/f91RiJFxV5
— LIAM (@LiamC0nnell) June 8, 2017
Ini bukan pertama kalinya Charlie Hebdo memuat kartun kontroversial yang memicu reaksi keras. Salah satu kartunnya yang memuat karikatur Nabi Muhammad SAW bahkan berujung dengan serangan ekstremis ke kantor majalah itu di Paris, menewaskan 12 orang pada Januari 2015.
(Rahman Asmardika)