Festival Garangao, Potret Kebahagiaan Anak Teluk Arab Rayakan Pertengahan Ramadan

Silviana Dharma, Jurnalis
Sabtu 10 Juni 2017 07:05 WIB
Festival Garangao di Qatar. (Foto: The Life Pile)
Share :

SIAPA pernah mendengar istilah Garangao? Anda yang tinggal di negara Teluk Arab dan sekitarnya pasti tidak asing dengan nama tersebut.

Ya, Garangao adalah salah satu jenis perayaan Ramadan yang paling dinanti anak-anak. Festival Garangao diadakan setiap dua pekan setelah hari pertama puasa. Tujuannya untuk menghargai sekaligus memberi motivasi kepada anak-anak yang sudah setengah bulan menjalani ibadah puasa.

Saat hari Garangao, anak-anak akan berdandan. Melansir The Life Pile, Sabtu (10/6/2017), mereka juga akan keluar mengenakan baju tradisional terbaiknya sambil membawa sebuah tas yang digantungkan di leher mereka. Tas tersebut merupakan hasil prakarya mereka sendiri.

Pada malam yang meriah itu, dengan gembira, anak-anak itu bernyanyi dan menepuk-nepukkan batu, menciptakan ritme yang indah. Mereka kemudian mengetuk pintu demi pintu, berkeliling tempat tinggalnya untuk mendoakan seisi penghuni rumah. Sebagai imbalannya, mereka biasa diupah dengan kacang, coklat dan permen.

Istilah Garangao sendiri dipakai di Qatar dan Bahrain. Sementara negara lain di Teluk Arab punya panggilan yang berbeda. Di Arab Saudi, perayaan ini lebih dikenal dengan nama Karkee’aan, di Kuwait disebut Gargain atau Gargee’aan. Sementara di Oman, orang menamainya Garangashoch, At Tablah atau Qarnakosh. Lain lagi di Uni Emirat Arab yang menyebutnya Hag Al Leylah.

Asal usul penamaan festival ini sebenarnya tidak jelas. Bahkan tak seorang pun tahu dengan pasti arti nama Garangao dan sebutan lain di negara yang berbeda. Menurut laporan Doha News.co, sebagian orang percaya bahwa nama itu berasal dari suara kacang dan permen yang beradu di dalam keranjang besar bawaan anak-anak. Sebagian lagi meyakini itu suara hentakan batu yang ditepukkan anak-anak.

Seorang pendongeng di Qatar, Umm Khalaf menuturkan perayaan itu mulanya ditujukan untuk mengucapkan selamat kepada anak-anak atas keberhasilan mereka menghafal 15 juz dalam alquran. Namun, ada juga yang mengatakan tradisi ini bermula dari teladan yang diberikan putri Nabi Muhammad, Fatima. Dia membagi-bagikan permen kepada orang-orang dua pekan sebelum bulan suci.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya