MOSKOW – Demo antikorupsi mewarnai hari libur nasional di Rusia. Massa berjumlah sekira 1.500 orang berorasi di sebuah taman di pusat kota St Peterseburg. Ada juga yang tetap berkumpul di Jalan Tverskaya pada Minggu 11 Juni waktu setempat.
Seperti di Jakarta, Pemerintah Rusia mematok tempat-tempat khusus yang boleh digunakan untuk berdemonstrasi di depan umum. Namun begitu, ketua partai oposisi di Rusia, Alexei Navalny mengubah lokasi unjuk rasa ke tempat yang di luar ketentuan semalam sebelum menjalankannya.
Berdasarkan laporan Russia Today, Senin (12/6/2017), aksi protes yang seharusnya berlangsung di Jalan Spasskaya dan telah disetujui pemerintah, diubah jalurnya ke Jalan Tverskaya, Moskow dan St Petersburg. Hal ini kontan memicu kemarahan otoritas setempat.
Polisi memperingatkan, setiap tindakan provokasi dari pengunjuk rasa akan dianggap sebagai ancaman keselamatan publik dan akan segera ditindak. Peringatan tersebut lantas membuat massa pendukung Navalny bentrok dengan polisi.
Dalam waktu hampir bersamaan, Navalny yang mengompori aksi unjuk rasa tersebut, diciduk dekat rumahnya di luar Ibu Kota. Saat penangkapan, dia diketahui sedang dalam perjalanan menuju lokasi protes.
Polisi hingga saat ini belum menjelaskan ke mana yang bersangkutan dibawa. Namun seorang polisi menyampaikan kepada kantor berita Tass bahwa Navalny kemungkinan besar akan dikenakan pasal pelanggaran terhadap perintah polisi dan memicu kekerasan di muka umum.
Setelah Navalny ditahan, polisi menjaring sejumlah massa yang berkumpul di St Petersburg. Wartawan Associated Press meyakini sekira 50 pengunjuk rasa ditangkap saat berkumpul di Lapangan Mars. Sedangkan tiga orang lagi ditahan di Jalan Tverskaya.
Ketika teman-temannya digiring petugas ke bui, pengunjuk rasa lain meneriakkan kritik kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka berseru, “Putin adalah maling! Memalukan!”
Alexei Navalny adalah pegiat kampanye antikorupsi di Negeri Beruang Merah. Dia juga dikenal sebagai ketua partai oposisi yang baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri jadi presiden tahun depan.