MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali hadir dalam pemilihan umum di negara barat. Setelah menyaksikan kesuksesan Donald Trump melangkah ke Gedung Putih, kini perhatiannya terarah kepada pemilihan presiden di Prancis.
Prancis diketahui merupakan salah satu sekutu terdekat Amerika Serikat. Kedekatan antara kedua negara khususnya terlihat dari beberapa kali pertemuan petahana Presiden Francois Hollande dan Barack Obama. Negeri Napoleon juga tergabung dalam pasukan koalisi antiteror di bawah komando AS.
Kali ini sinyal dukungan Grey Cardinal secara terang-terangan ditujukan kepada capres dari Partai Republik, Francois Fillon. Kandidat presiden berumur 62 tahun itu sebelumnya pernah menjabat sebagai perdana menteri pada masa pemerintahan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.
Melansir Reuters, Kamis (24/11/2016), kesukaan Putin kepada Fillon disiratkan melalui sebuah pernyataan baru-baru ini. Pada Rabu 23 November waktu Rusia, Presiden Putin menyatakan, dia menyambut baik niat Fillon untuk memperbaiki hubungan Moskow.
Mantan agen KGB itu bahkan mengungkap, punya hubungan khusus yang sangat baik dengan Fillon. Putin pun menyebut kandidat unggulan Partai Republik Prancis itu sebagai pria terhormat.
Berbicara kepada wartawan, Putin juga berharap pemberitaan media Rusia yang menyinggung belakangan ini tidak akan menjadi masalah serius bagi hubungan keduanya.
Filon adalah kandidat capres dari Partai Republik Prancis. Dia memenangkan putaran pertama pencalonannya pada pemilihan pendahuluan Minggu 20 November 2016. Mantan Perdana Menteri Prancis tersebut memperoleh 44% suara, jauh mengungguli lawannya, Alain Juppe yang hanya mendapat 28,6% dukungan.
(Silviana Dharma)