Mudik Lebaran Jalur Udara Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

JAKARTA - Pascamudik, Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi mudik 2017. Dalam evaluasi tersebut, arus mudik Lebaran 2017 terjadi pertambahan penumpang terbesar pada moda perhubungan udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Untuk 2015 sebesar 6,98%, Lebaran 2016 sebesar 12,25%, dan mudik Lebaran 2017 sebesar 12,99%. Dari hasil pantauan sementara, mudik lebaran 2017 jauh lebih baik dibanding tahun 2016," kata Agus dalam keterangannya, Rabu (5/7/2017).

Menurutnya, mudik 2017 melalui udara berjalan lebih lancar karena persiapan yang lebih matang, sehingga berhasil mengantarkan 12,99% pemudik lebih banyak dibanding 2016.

"Kita koordinasi dengan stakeholder lebih intensif, sosialisasi dilakukan lebih luas untuk menjangkau masyarakat, kiat keselamatan dan keamanan lebih banyak, trafik manajemen di ruang udara lebih baik dan efisien, penataan flow atau arus penumpang di bandara lebih efektif dan penyediaan armada yang lebih banyak," tutur Agus.

Langkah penting yang dilakukan Perhubungan Udara untuk mewujudkan mudik yang aman dan selamat, sambung dia, adalah Ramp Check dan Surveylance Check yang intensif dilakukan jajaran petugas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

"Moda transportasi udara tahun ini berbeda dibanding tahun lalu terutama karena jumlah pesawat yang disiapkan 7% lebih banyak dari tahun lalu, yaitu 532 pesawat yang beroperasi melayani pemudik," sambungnya.

Selain jumlah pesawat, kata dia, jam operasional juga diperpanjang agar bisa menampung tambahan flight. Bahkan ada yang diperpanjang sampai pukul 24.00 WIB.

"Ada juga yang beroperasi sampai 24 jam. Efisiensi Slot penerbangan tiap jamnya ditingkatkan, bahkan untuk Bandara Soekarno Hatta bisa mencapai 84 aircraft movement per jamnya," katanya.

Kementerian Perhubungan, pada mudik 2017 lebih memfokuskan kinerjanya untuk mengutamakan dan menjaga keselamatan lewat ramp check, keamanan lewat pengamanan perimetri dan BKO aparat keamanan.

"Selain itu Kemenhub, khususnya perhubungan udara juga menjaga dan mengutamakan kenyamanan lewat kontrol fasilitas bandara dan fasilitas panduan penumpang," pungkasnya.

(Awaludin)