MOSKOW – Pemerintah Rusia dikabarkan siap mengusir setidaknya 30 diplomat Amerika Serikat (AS) sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan Washington pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama. Ancaman itu dimunculkan oleh sumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia beberapa hari setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Hamburg pekan lalu.
Pada Desember tahun lalu, pemerintahan Presiden Barack Obama mengusir 35 diplomat Rusia dan menutup dua kamp diplomatik Rusia di AS. Tindakan itu diambil Obama setelah intelijen AS menuduh agen Rusia terlibat dalam peretasan komputer Partai Demokrat dan mencampuri pemilihan presiden AS yang dimenangkan Donald Trump.
Meski membantah keras tuduhan tersebut Kremlin saat itu memilih untuk tidak mengambil tindakan pembalasan terhadap pemerintah AS. Namun, isu itu kembali diangkat pada pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan G20 di Hamburg pada 7 Juli.
Berdasarkan keterangan seorang diplomat Rusia kepada surat kabar Izvestia yang dilansir BBC, Selasa (11/7/2017), Moskow akan melakukan pembalasan dengan mengusir 30 diplomat AS dari Rusia serta menyita vila milik Pemerintah AS di Serebryany Bor dan gudang milik AS di kota itu. Ancaman tersebut akan dijalankan jika tidak ada kompromi yang dicapai dalam pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Thomas Shannon di St. Petersburg bulan ini.
Tuntutan Rusia itu menempatkan Presiden Donald Trump dalam situasi sulit, terutama karena kesepakatan dengan Rusia akan menimbulkan kontroversi di dalam negerinya. Tetapi di lain pihak pengusiran diplomat dan penyitaan bangunan AS oleh Rusia juga akan merugikan bagi Trump yang menginginkan hubungan yang lebih baik dengan Moskow.
(Rahman Asmardika)