RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan telah menghentikan semua kontak dengan Israel sampai Negara Zionis itu mencabut langkah pengamanan yang telah diambil di Masjid Al Aqsa. Diperketatnya pengamanan di akses masuk tempat suci umat Muslim itu telah memicu bentrokan yang menewaskan tiga warga Palestina.
Dalam pidato yang disiarkan pada Jumat, 21 Juli, Abbas menyatakan penolakan atas pemasangan detektor logam di pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa. Dia menuding alasan Israel untuk memasang detektor tersebut dibuat-buat guna memperketat kontrol atas Haram al Sharif.
"Kami menolak detektor logam, karena tindakan ini dilakukan dengan dalih keamanan fiktif, yang bertujuan untuk memaksakan kontrol atas Masjid Al Aqsa dan menghindari proses perdamaian dan hak-hak yang termasuk di dalamnya," kata Abbas sebagaimana dikutip dari Anadolu, Sabtu(22/7/2017).
Presiden berusia 82 tahun itu juga menyerukan semua pihak di Palestina, termasuk partai garis keras Hamas, untuk bersatu dan menarik perhatian internasional kepada isu yang terjadi di Masjid Al Aqsa. Dia juga mendesak PBB untuk segera mendorong pemberian perlindungan internasional kepada rakyat Palestina.
Detektor logam di gerbang kompleks Al Aqsa dipasang pemerintah pendudukan Israel setelah terjadinya insiden penembakan pada Jumat pekan lalu yang menewaskan tiga warga Palestina dan dua polisi Israel. Langkah Israel tersebut menyulut kemarahan warga Palestina yang menuntut detektor logam itu segera disingkirkan.
Namun, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menolak untuk mengubah keputusannya dan mengatakan pengamanan dengan detektor logam juga ditempatkan di berbagai tempat suci di seluruh dunia.
(Rahman Asmardika)