"Iya memang di sini sebagian daerah masih terendam banjir. Saat ini saya melihat secara psikologis mereka cukup punya kekuatan," ujar Menteri Sosial Khofifah di Kampung Bugis Nelayan, Gantung, Belitung Timur, Jumat 21 Juli 2017.
Dia mengungkapkan, bahwa mereka (korban banjir) menyampaikan kalau selesai surut mereka akan membersihkan rumah, dan selesai makan siang di pengungsian akan kembali lagi untuk bersih-bersih rumah. Setelah itu sore harinya mereka kembali lagi ke pengungsian.
"Artinya masih ada semangat yang luar biasa yang mereka miliki. Dan mengenai recovery (pemulihan) kehidupan ekonomi yang pertama sesungguhnya ada jaminan hidup (jadup) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Mereka akan mendapatkan Rp900.000 per/jiwa, itu akan diberikan pada 28 Juli 2017, atau bisa juga dibagikan usai masa tanggap darurat selesai," terangnya.
"Sambil kita melakukan verifikasi data, manakah yang berhak menerima jadup. Dan yang kedua terkait dengan rumah yang rusak baik itu rusak ringan, sedang, dan berat masing-masing akan dilakukan verifikasi datanya untuk segera dibantu," ungkap Khofifah.
Adapun bantuan Kemensos untuk korban banjir sejumlah total Rp1.068.091.714, dengan rincian untuk Kabupaten Belitung sebesar Rp.249.433.910 dan Kabupaten Belitung Timur Rp818.657.804. Sementara itu sejumlah 169 personel sudah dikerahkan seperti Tagana Belitung Timur, Tagana Belitung, Tagana Provinsi, Sahabat Tagana, Tim LDP, & TKSK untuk membantu para korban musibah bencana alam banjir.
(Ulung Tranggana)