Cabut Detektor Logam, Israel akan Pasang CCTV Canggih di Masjid Al Aqsa

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Selasa 25 Juli 2017 12:16 WIB
Petugas keamanan Israel melepas detektor logam di pintu-pintu masuk Masjid Al Aqsa. (Foto: Ammar Awad/Reuters)
Share :

YERUSALEM - Israel memutuskan melepas detektor logam di pintu-pintu masuk Masjid Al Aqsa. Meski demikian, Pemerintah Israel akan mengganti detektor logam tersebut dengan sistem kamera pengawas paling mutakhir.

Media-media Israel, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/7/2017) memberitakan, pemerintah berencana untuk berinvestasi pada sistem kamera pengawas yang mutakhir. Pernyataan resmi dari kabinet menerangkan, pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar 100 juta shekel (setara Rp373 miliar) untuk peralatan serta tambahan petugas polisi.

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, memutuskan memindahkan detektor logam tersebut usai rapat panjang pada Senin 24 Juli. Kebijakan ini sesuai rekomendasi dari badan keamanan, termasuk mengganti detektor logam dengan sistem pengawasan lainnya.

Kebijakan Netanyahu tersebut segera berlaku efektif. Sepanjang malam, para pekerja terlihat memasang balok logam untuk kamera pengawas di atas beberapa ruas jalan menuju Kota Tua di Yerusalem.

Sejak memasang detektor logam pada Minggu 16 Juli 2017, Israel mendapat kecaman luas dari dunia internasional karena dianggap melanggar kebebasan beribadah yang dijamin oleh hukum internasional. Israel mengklaim, langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat sistem keamanan setelah dua petugas polisi mereka ditembak mati oleh tiga orang tidak dikenal pada Jumat 14 Juli. Di sisi lain, empat warga Palestina juga terbunuh dalam ketegangan sepanjang minggu.

Situasi ini mendorong Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar rapat darurat untuk mencari solusi yang dapat meredakan situasi. Utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, menegaskan, solusi atas krisis Masjid Al Aqsa harus selesai secepatnya pekan ini. Sebab, bila tidak segera selesai, krisis tersebut memiliki potensi bencana yang efeknya melampaui batas-batas tembok Kota Tua Yerusalem.

Di saat yang sama, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump juga mengirim utusan khusus Jason Greenblatt ke Timur Tengah untuk menyelesaikan ketegangan di Masjid Al Aqsa.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya