Lestarikan Senjata Warisan Budaya Dunia, Jokowi Besok Resmikan Museum Keris di Solo

Bramantyo, Jurnalis
Selasa 08 Agustus 2017 14:44 WIB
Museum keris di Solo (Foto: Bram/Okezone)
Share :

SOLO - Keberagaman budaya Indonesia memang tak lepas dari senjata traditional keris. Dalam melestarikannya, sebuah museum keris didirikan di Kawasan Sriwedari, Solo. Peresmiannya sendiri akan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi pada Rabu (9/8/2017) siang esok.

Rencananya, sebelum diresmikan oleh Presiden Jokowi, beberapa kegiatan seperti kirab pusaka akan dilakukan, dimana beberapa pusaka seperti keris dan tosan aji. Seluruh pusaka yang akan dikirab berasal dari beberapa daerah di nusantara.

Kirab pusaka akan dimulai dari rumah dinas Walikota Solo di Lodji Gandrung menuju ke Musium Keris di kawasan Sriwedari.

Secara simbolis nantinya Presiden Jokowi akan menerima keris yang sebelumnya dikirab dari Lodji Gandrung. Peresmian akan ditandai juga dengan penandatanganan prasasti yang secara resmi musium keris beroperasi.

"Besok pak Presiden resmikan Musium Keris dengan ditandai penandatangan prasasti," jelas Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, Selasa (8/8/2017).

Dengan diresmikannya Musium Keris, menandai dibukanya Musium ini untuk masyarakat umum.

Pemkot Solo juga memberikan kebijakan khusus berupa penggratisan tiket masuk bagi pengunjung museum selama sebulan.

"Ini sebagai upaya promosi bagi masyarakat luas," papar Rudi.

Sementara itu Kepala UPT Musium Bambang Budi Santoso menyampaikan musium keris ini didirikan untuk mendukung keberadaan keris yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh PBB pada tahun 2005 lalu.

Musium yang dibangun sejak tahun 2013 ini memiliki beragam koleksi keris dari seluruh Nusantara. Mulai dari jaman kerajaan Jenggala hingga masa kini.

"Koleksinya ada sekitar 338 bilah baik keris, tombak maupun pedang. Dan masih ada tambahan lagi keris pinjaman dari kolektor berjumlah 32 keris," jelas Bambang.

Musium keris ini juga dilengkapi dengan diorama yang menjelaskan proses pembuatan keris juga gamelan yang menjadi tradisi budaya.

Bahkan sebuah perpustakaan juga dihadirkan untuk masyarakat yang ingin mendalami masalah perkerisan. Karena di dalam perpustakaan ini ada koleski buku dan kitab kawruh keris yang berjumlah 101 buku.

(Mufrod)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya