Innalillahi... 31 Jamaah Haji dari Penjuru Dunia Meninggal di Tanah Suci

MAKKAH – Kerajaan Saudi Arabia sibuk menyambut jutaan jamaah haji dari penjuru dunia. Di antara ratusan ribu jamaah yang telah tiba di Tanah Suci, 31 orang di antaranya meninggal dunia sebelum musim haji dimulai.

Saudi Press Agency, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (15/8/2017), melaporkan, Otoritas Arab Saudi tidak menjelaskan secara rinci penyebab kematian ke-31 jamaah calon haji tersebut. Informasi resmi hanya menyebutkan, puluhan jamaah haji yang meninggal dunia itu bukan warga negara Arab Saudi, melainkan berasal dari berbagai negara.

Sejak 24 Juli sedikitnya 620 ribu jamaah haji dari penjuru dunia telah tiba di Arab Saudi melalui berbagai moda transportasi. Puncak musim haji sendiri jatuh pada akhir Agustus. Diperkirakan, puncak musim haji tahun ini akan diikuti 2 juta jamaah.

BACA JUGA: Daftar Nama 10 Jamaah Haji yang Wafat di Madinah

Dari Indonesia sendiri, setidaknya 10 jamaah haji menghembuskan napas terakhir di Madinah Al Munawwarah. Sebagian besar dari mereka meninggal dunia karena serangan jantung.

Hingga Sabtu, 5 Agustus, lebih 55 ribu jamaah haji Indonesia dari 138 kelompok terbang (kloter) sudah berada di Kota Madinah. Jumlah itu terdiri dari 55.303 jamaah dan 669 petugas kloter.

BACA JUGA: Kembali Catatkan Rekor, Kuota Haji Indonesia Tahun Ini Terbanyak di Dunia

Setiap tahun, kuota jamaah haji untuk Indonesia selalu paling banyak dibandingkan negara lain. Bahkan, tahun ini Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota hingga 10 ribu jamaah haji. Sehingga, total jamaah calon haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci mencapai 221 ribu orang.

Dari 221 ribu orang tersebut, 204 ribu di antaranya adalah jamaah haji reguler, sedangkan 17 ribu jamaah menggunakan jalur haji khusus.

BACA JUGA: Kuota Jamaah Haji 2017 Didominasi Jabar, Paling Sedikit NTT

Tahun ini, Provinsi Jawa Barat (Jabar), mengirimkan jamaah paling banyak yaitu 38.593 orang. Setelah Jabar, provinsi lain yang turut mengirim jamaah calon haji cukup banyak adalah Banten (9.420 orang), Sumatera Utara (8.292 orang), DKI Jakarta (7.891 orang), dan Sulawesi Selatan (7.248 orang).

Sementara itu, 5 provinsi dengan kuota jamaah paling sedikit adalah Nusa Tenggara Timur (665 orang), Bali (695 orang), Sulawesi Utara (709 orang), Gorontalo (974 orang) dan Maluku Utara (1.073 orang).

(rfa)

(Risna Nur Rahayu)