HISTORIPEDIA: Bersengketa dengan Georgia, Kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan Diakui Rusia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 26 Agustus 2017 06:01 WIB
Orang-orang mengibarkan bendera Abkhazia, Rusia dan Ossetia Selatan di Sukhumi, 26 Agustus 2008. (Foto: Reuters)
Share :

ABKHAZIA dan Ossetia Selatan adalah dua wilayah yang disengketakan di Kaukasus. Keduanya yang mengklaim dirinya sebagai negara berdaulat dan merdeka. Meski begitu, status ini ditolak oleh Georgia yang menganggap Abkhazia dan Ossetia Selatan sebagai bagian dari wilayahnya.

Status Abkhazia dan Ossetia Selatan menjadi isu utama dalam konflik Georgia-Abkhazia. Georgia, dengan wilayah yang lebih luas, merupakan bagian dari Uni Soviet sampai negara adikuasa itu bubar pada 1991. Saat Uni Soviet mulai pecah pada akhir 1980-an, ketegangan antaretnis Abkhaz dan Georgia mulai terasa.

Hal ini memicu perang di Abkhazia pada 1992-1993 yang berujung pada kekalahan di pihak Georgia, dan kemerderkaan Abkhazia secara de facto. Meski telah ada perjanjian gencatan senjata antara kedua belah pihak pada 1994, status sengketa di Abkhazia masih belum juga terselesaikan.

Kehadiran pasukan pengawas perdamaian PBB dan penjaga perdamaian negara-negara merdeka persemakmuran (CIS) di Georgia juga tidak mampu meredam konflik yang kembali pecah dalam beberapa kesempatan. Pada 2008, kedua belah pihak kembali saling tukar peluru dalam perang di Ossetia Selatan. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan nama Perang Rusia-Georgia.

Perang Rusia-Georgia berakhir dengan kemenangan Rusia, Ossetia Selatan dan Abkhazia. Namun, pada 21 Agustus 2008, rakyat Ossetia Selatan dan Abkhazia mengajukan permintaan agar Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev dan Majelis Federal Rusia mengakui secara resmi kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia selatan sebagai negara berdaulat. Permintaan itu juga diikuti dengan pernyataan Presiden Abkhazia, Sergei Bagapsh, yang menegaskan bahwa Abkhazia dan Ossetia Selatan tidak akan pernah menjadi bagian dari Georgia.

Merespons permintaan itu, pada 26 Agustus 2008, Presiden Medvedev menandatangani dekrit yang menyatakan bahwa Rusia mengakui Abkhazia dan Ossetia Selatan sebagai negara berdaulat. Mengikuti keputusan Rusia, tiga negara anggota PBB lainnya yakni, Nikaragua, Venezuela dan Nauru juga turut mengakui kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya