Hindari Konflik Rakhine, 9.000 Muslim Rohingya Lari ke Bangladesh

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Rabu 30 Agustus 2017 19:06 WIB
Satu keluarga Muslim Rohingya melarikan diri lewat Cox's Bazar, Bangladesh (Foto: Mohammad Ponir Hussain/Reuters)
Share :

COX’S BAZAR – Krisis kemanusiaan kembali menghantam Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Kekerasan lagi-lagi terjadi dan menimpa Muslim Rohingya. Akibatnya, ribuan Muslim Rohingya yang jumlahnya hampir mencapai 9.000 orang, melarikan diri lewat perbatasan dengan Bangladesh.

Melarikan diri adalah pilihan terbaik saat ini setelah pasukan keamanan Myanmar menggempur posisi kelompok militan di Rakhine sejak Jumat 25 Agustus 2017. Langkah tersebut memicu eksodus besar-besaran dari Rakhine. Muslim Rohingya lari ke Bangladesh sementara pemerintah mengungsikan umat Buddha di Rakhine.

PBB mengutuk keras langkah Myanmar tersebut. Mereka mendesak Negeri Seribu Pagoda untuk lebih melindungi nyawa warga sipil tanpa berperilaku diskriminatif. PBB turut meminta Bangladesh agar mengizinkan Muslim Rohingya yang mengungsi akibat gempuran militer masuk ke wilayahnya.

“Situasinya sangat menakutkan, rumah-rumah dibakar, semua orang menyelamatkan diri dari tempat tinggal, orangtua dan anak-anaknya terpisah, beberapa hilang, beberapa tewas,” ujar seorang Muslim Rohingya bernama Abdullah, mengutip dari Reuters, Rabu (30/8/2017).

Sedikitnya 109 orang tewas terbunuh dalam bentrokan antara kelompok militan dengan pasukan keamanan. Menurut data yang dipegang pemerintah Myanmar, sebagian besar dari korban tewas adalah anggota kelompok militan meski juga terdapat pasukan keamanan serta warga sipil tak berdosa.

Cara memperlakukan 1,1 juta Muslim Rohingya menjadi tantangan terbesar bagi Aung San Suu Kyi selaku Penasihat Negara Myanmar. Pihak Barat menuduh perempuan yang pernah tinggal di Inggris itu hanya bisa bungkam dan tidak mau berbicara untuk membela kaum minoritas yang sejak lama menjadi sasaran persekusi.

Konflik sejak beberapa hari lalu menandai eskalasi dramatis yang mulai muncul sejak Oktober 2016. Kala itu, sejumlah serangan dari militan kepada pos-pos penjagaan memicu agresi militer ke Rakhine. PBB saat itu mencurigai pasukan keamanan Myanmar melakukan kejahatan kemanusiaan karena terlalu agresif.

Bangladesh sendiri saat ini sudah menampung sekira 400 ribu Muslim Rohingya yang lari sejak dekade 1990. Dhaka berulang kali meminta PBB untuk menekan Myanmar karena sudah tidak lagi mampu menampung tambahan pengungsi yang biasanya masuk lewat Cox’s Bazar. Tercatat, sekira 8.700 orang Muslim Rohingya sudah mendaftar masuk di Bangladesh sejak Jumat 25 Agustus 2017.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya