Sebagaimana diketahui, Malala memang dikenal vokal dalam menyerukan penghentian kekerasan terhadap orang-orang Rohingya. Tak hanya itu, ia juga meminta warga Pakistan untuk mau membuka pintu dengan menyediakan tempat tinggal, makanan dan pendidikan kepada para pengungsi Rohingya.
"Hingga hari ini kita telah melihat foto anak-anak kecil yang dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar. Anak-anak ini tidak menyerang siapa pun, namun rumah mereka juga dibakar habis," imbuh Malala.
Malala Yousafzai meraih Nobel Perdamaian pada 2014 menyusul keberaniannya dalam melawan penindasan. Ia bahkan berhasil selamat setelah ditembak di kepala oleh pasukan Taliban saat memimpin kampanye tentang hak pendidikan bagi kaum perempuan.
Baca Juga: Tiba di Naypyitaw, Menlu Retno Akan Bahas Pembangunan Rumah Sakit Indonesia
Malala diketahui merupakan perempuan termuda yang pernah meraih Nobel Perdamaian. Sementara itu, Aung San Suu Kyi menerima Nobel pada 1991 atas perannya memperjuangkan demokrasi hak asasi manusia dan melawan kekerasan. Namun, Suu Kyi kini menerima banyak kritik atas Nobel yang diterimanya menyusul kegagalannya melindungi Rohingya.