Sekadar informasi, Abdullah bersama Omarkhayam merupakan pimpinan kelompok Maute yang menggempur Marawi pada 23 Mei 2017 dan memporak-porandakan kota yang mayoritas penduduknya Muslim tersebut. Maute tidak sendiri ketika menyerang kota itu namun mereka juga bekerja sama dengan Abu Sayyaf dalam melancarkan aksinya.
Militer Filipina sebelumnya mengklaim bahwa kakak-adik Maute pernah mengunjungi Timur Tengah. Kemudian keduanya pun membentuk kelompok teror Maute yang terdiri dari para mantan anggota pemberontak Moro Islamic Liberation Front dan membaiatkan diri kepada ISIS.
BACA JUGA: Militer Filipina Klaim Pimpinan Militan Maute Terjebak di Marawi
BACA JUGA: Heboh! Petinju Legendaris Filipina Kunjungi Marawi
Kelompok Maute diduga bertanggung jawab atas serangkaian serangan teror di wilayah Filipina bagian selatan. Salah satunya adalah ketika kelompok itu melancarkan serangan bom di Kota Davao pada 2 September 2016 dan menyebabkan 15 orang kehilangan nyawanya.