Kisah Horor Rohingya: Militer Minta Warga Masuk ke Rumah, Lalu Dibom!

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Jum'at 08 September 2017 15:03 WIB
Reruntuhan bangunan di Rakhine. (Foto: Reuters)
Share :

Wajahnya berkerut kesakitan. ”Dia cucuku, Mahbub,” kata Dil Bahar. ”Dia ditembak di lengan,” ujarnya.

”Ini pembantaian,” imbuh Zakir Mamun. Desa mereka berada di Buthidaung, sekitar 50km (30 mil) dari perbatasan Bangladesh.

Serangan tersebut, menurut mereka, terjadi tanpa peringatan apapun. ”Mereka datang untuk kita,” kata Zakir. ”Orang-orang diperintahkan masuk ke dalam rumah melalui pengeras suara, oleh militer. Kemudian militer dan massa melemparkan bom ke rumah kami, membakar mereka.”

Ketika penduduk desa yang selamat mencoba pergi, para penyerang melepaskan tembakan. ”Orang-orang jatuh terjerembab, saat mereka terkena,” kata Zakir. ”Kami berlari ke gunung dan bersembunyi,” imbuh dia, yang dilansir BBC, Jumat (8/9/2017).

Zakir Mamun mengatakan tentara Myanmar menyerang desa mereka. Anaknya, ayah Mahbub, terbunuh. ”Sepanjang malam kita bisa mendengar penembakan tersebut, 'roket' meledak,” kata Zakir.

Keesokan paginya, mereka melihat desa mereka berubah jadi reruntuhan bangunan. Asap membumbung dari rumah-rumah yang membara. ”Semuanya hilang,” katanya.

Keluarga tersebut mengumpulkan beberapa peralatan yang tidak rusak dan mengumpulkan beberapa makanan mentah. Mereka berjalan kaki selama 12 hari, melintasi dua gunung dan kemudian melewati hutan.

”Nasi kami habis pada hari kedelapan,” kata Zakir. ”Kami tidak makan apa-apa, kami bertahan di tanaman dan air hujan.”

Kekerasan terbaru di Rakhine dimulai pada 25 Agustus 2017 setelah kelompok gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) menyerang pos-pos polisi yang menewaskan sekitar 12 petugas. Militer Myanmar kemudian meluncurkan operasi brutal dan mengaku telah membunuh sekitar 370 yang mereka klaim anggota gerilyawan Rohingya.

Namun, laporan kredibel dari para aktivis menyebut sekitar 135 termasuk wanita dan anak-anak di satu desa di Rakhine dibantai.

Kelompok pengungsi Rohingya yang selamat itu kini dipindahkan ke sebuah kamp pengungsi yang luas di Balukhali. Mahbub telah dibawa ke klinik yang dikelola oleh International Organization of Migration.

”Saya senang berada di Bangladesh,” kata Zakir. "Ini negara Muslim, kami selamat di sini.”

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya