HISTORIPEDIA: Kecelakaan Pesawat Misterius Tewaskan Sekjen PBB

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 18 September 2017 06:01 WIB
Sekjen PBB Dag Hammarskjold tewas dalam kecelakaan pesawat pada 18 September 1981. (Foto: Tropical Press Agency)
Share :

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PBB Dag Hammarskjold tewas saat pesawat yang dijatuhinya jatuh secara misterius di dekat Ndola, Rhodesia Utara (sekarang wilayah Zambia) pada 18 September 1961. Saat itu, Hammarskjold tengah dalam perjalanan untuk menemui pemimpin Provinsi Katanga yang melepaskan diri dari Kongo, Moise Tshombe untuk menyelesaikan krisis Kongo.

Selama tujuh tahun menjabat sebagai Sekjen kedua PBB, Dag Hammarskjold memainkan peran penting dalam mengupayakan perdamaian. Putra mantan Perdana Menteri (PM) Swedia Hjalmar Hammarskjold itu dipilih sebagai Sekjen PBB pada 7 April 1953 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Swedia pada 1947 sampai 1951 dan pejabat sementara Ketua Delegasi Swedia untuk PBB pada 1952.

BACA JUGA: PBB Diminta Buka Penyelidikan Baru Terkait Kematian Sekjennya

Dilansir History, Senin (17/9/2017), setelah memimpin misi penyelesaian sengketa di China, Timur Tengah dan beberapa wilayah konflik lainnya, Dag menjadi lebih dikenal di antara negara-negara anggota PBB. Dia juga berperan dalam penyelesaian Krisis di Terusan Suez pada 1956. Dag terpilih kembali menjadi Sekjen PBB untuk masa jabatan kedua pada 1957.

Pada masa jabatan keduanya, Dag memprakarsai dan mengarahkan peran PBB dalam Perang Sipil Kongo, yang pecah setelah Belgia memberikan kemerdekaan ke Kongo pada Juni 1960. PBB mengirim Sebuah pasukan ke Kongo untuk memulihkan ketertiban, namun pasukan itu segera terjerat dalam Isu Perang Dingin dari konflik tersebut.

Pada September 1960, Uni Soviet menuntut pengunduran diri Dag Hammarskjold setelah PBB secara diam-diam memberikan persetujuan terhadap pemecatan PM sayap kiri Kongo, Patrice Lumumba. Meski mendapat tantangan pada otoritasnya, Dag tetap meneruskan kerjanya sebagai menjadi sekjen.

Pemisahan diri yang dilakukan Katanga, sebuah provinsi kaya bahan tambang, dari Kongo pada 1961 menambah rumit situasi. Upaya pasukan penjaga perdamaian PBB di Kongo (ONUC) yang diinstruksikan untuk menahan tentara bayaran yang dipekerjakan oleh pemimpin Katanga, Moise Tshombe tanpa kekerasan justru berujung dengan baku tembak. Menyusul bentrokan tersebut, Moise Tshombe dan beberapa pasukannya menyeberang ke Rhodesia Utara.

Pada malam 18 September 1961, Dag Hammarskjold terbang ke Ndola untuk bertemu dengan Tshombe dan menegosiasikan gencatan senjata guna mengakhiri pertumpahan darah antara pasukan PBB dengan pasukan Katanga. Namun, beberapa kilometer sebelum sampai di tujuan, pesawat DC6 yang ditumpanginya jatuh.

Dag Hammarskjold dan 15 orang lainnya tewas dalam kecelakaan tersebut. Jasad Sekjen PBB itu terlempar keluar dari pesawat dan ditemukan dalam posisi terduduk.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya