Tak Akui Krisis Rohingya, Berbagai Pihak Kritisi Pidato Suu Kyi

Agregasi VOA, Jurnalis
Rabu 20 September 2017 08:13 WIB
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, berpidato tentang kekerasan kemanusiaan di Rakhine, Senin 18 September 2017. (Foto: AP)
Share :

Amnesti Internasional: Suu Kyi Abaikan Masalah di Rakhine

Tetapi tidak sedikit yang kecewa dengan pernyataan yang dinilai tidak selayaknya disampaikan seorang penerima Nobel Perdamaian.

Direktur Amnesti Internasional untuk Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik James Gomez mengatakan, "Hari ini Aung San Suu Kyi menunjukkan bahwa ia dan pemerintahannya masih mengabaikan masalah di negara bagian Rakhine. Dalam pidatonya, ia kadang menyampaikan hal-hal yang tidak benar dan juga menyalahkan korban. Ada banyak bukti bahwa pasukan keamanan terlibat dalam kampanye pembersihan etnis."

Lebih jauh Gomez mengatakan meski positif mendengar Suu Kyi mengutuk terjadinya pelanggaran HAM di Rakhine, "Ia masih diam tentang peran pasukan keamanan di sana."


BACA JUGA: Meski Kecam Pelanggaran HAM atas Rohingya, Amnesti Internasional Ragukan Ketulusan Aung San Suu Kyi


Human Rights Watch: Suu Kyi Tidak Siap Melangkah Lebih Jauh

Hal senada disampaikan Direktur Human Rights Watch untuk Kawasan Asia Phil Robertson. "Saya kira ia berupaya memperbaiki kredibilitasnya di mata masyarakat internasional, tetapi tidak siap untuk melangkah lebih jauh. Ia mengucapkan kata-kata yang tepat, tetapi ketika kita mengupasnya, kemampuan mewujudkannya sangat minim. Ketika ia mengatakan 50% desa-desa warga Muslim masih ada di negara bagian Rakhine, apa yang dimaksudnya? Lima puluh persen sudah musnah. Lima puluh persen dibakar. Lima puluh persen adalah kegagalan."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya