JAKARTA - Umat Buddha di Myanmar dituding membenci Rohingya dan turut berkontribusi atas penderitaan warga minoritas tersebut. Berdasarkan keterangan dari Presiden Organisasi ACT (aksi Cepat Tanggap), Ahyudin kebencian terhadap Rohingya hanya berasal dari sebagian umat Buddha saja. ACT sendiri merupakan salah satu organisasi nirlaba profesional di Indonesia yang bekerja untuk penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pascabencana.
Secara spesifik Ahyudin menyebut, hanya umat Buddha di Sittwe, Rakhine State saja yang membenci dan melakukan tindakan rasis terhadap warga Rohingya. Sementara itu, umat Buddha di wilayah lain tidaklah demikian.
"Tidak semua Buddhis di Myanmar setuju dengan tindakan baik kaum Buddhist dan junta militer di Rakhine," ujar Ahyudin dalam konferensi pers di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2017).
BACA JUGA: Mantap! Sama seperti Indonesia, Malaysia Juga Kirim Bantuan untuk Pengungsi Rohingya