LAS VEGAS – Warga di Las Vegas, Amerika Serikat, terdengar melantunkan lagu rohani serta doa bersama usai terjadinya penembakan maut yang terjadi pada Minggu 1 Oktober 2017 waktu setempat. Tragedi ini menyebabkan setidaknya 59 orang kehilangan nyawanya dan melukai 527 orang lainnya.
Sebagaimana dikutip dari ITV, Selasa (3/10/2017) doa bersama itu diadakan ketika para warga Las Vegas mengheningkan cipta pada Senin sore waktu setempat. Saat doa bersama itu berakhir di Balai Kota Las Vegas, seorang pria dengan gitar pun mulai menyanyikan lagu rohani.
BACA JUGA: Korban Penembakan di Las Vegas Capai 59 Orang, Terbesar Sepanjang Sejarah AS
Petikan gitar itulah yang memulai para warga untuk ikut menyanyikan lagu rohani. Selain ragu rohani, sejumlah warga tetap memberikan doanya untuk para korban yang kehilangan nyawanya akibat penembakan tersebut. Momen pengheningan cipta juga diadakan di Guardian Angel Cathedral yang berlokasi di Las Vegas. Selain di Las Vegas, doa bersama juga diadakan di sejumlah wilayah Negeri Paman Sam.
Hingga saat ini masih belum diketahui motif di balik penembakan paling mematikan yang pernah terjadi di sejarah modern Amerika Serikat tersebut. Kepolisian terus mendalami aksi “lone wolf” yang melepaskan tembakan ke arah ribuan orang pengunjung konser.
BACA JUGA: Presiden Donald Trump Sampaikan Belasungkawanya untuk Korban Penembakan di Las Vegas
Otoritas keamanan Negeri Paman Sam menepis penembakan ini berkaitan dengan aksi organisasi terorisme. Sebelumnya, kelompok teroris ISIS sempat mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Korea Times mewartakan, pelaku penembakan maut tersebut merupakan seorang pensiunan asal Kota Mesquite bernama Stephen Craig Paddock. Walau polisi menduga pria berusia 64 tahun itu beraksi sendiri, mereka masih akan tetap menginterogasi perempuan berusia 62 tahun yang disinyalir memiliki kedekatan dengan Paddock.
BACA JUGA: Penembakan di Las Vegas, Obama: Michelle dan Saya Berdoa untuk Para Korban
Sheriff Joseph Lombardo mengatakan bahwa di kamar hotel Paddock ditemukan 17 senjata api bahkan termasuk senapan laras panjang dengan keker. Pejabat keamanan Amerika Serikat menyebut ada dua senjata api di kamar Paddock yang telah dimodifikasi menjadi senjata otomatis.
(Emirald Julio)