HANOI - Setidaknya telah 54 orang meninggal dunia dan 39 orang lainnya menghilang pascabanjir menggenangi kawasan utara dan tengah Vietnam pekan ini. Vietnam termasuk negara rawan badai dan banjir karena memiliki garis pantai yang cukup panjang. Bulan lalu, topan memporakporandakan provinsi-provinsi di kawasan pusat negeri itu.
Menteri Agrikultur Vietnam, Nguyen Xuan Cuong, seperti dikutip stasiun berita negara, menyatakan, banjir yang menggenangi Vietnam sejak Senin 9 Oktober adalah yang terparah di negara itu. Reuters, Jumat (13/10/2017) melansir, 19 orang dari empat kawasan pemukiman di Hoa Binh terkubur hidup-hidup pada Kamis 12 Oktober saat tanah tiba-tiba longsor pada tengah malam. Hanya sembilan jasad ditemukan.
BACA JUGA: Banjir Vietnam Tewaskan 26 Orang dan Hanyutkan Ratusan Rumah
Sekira 317 rumah hancur diterjang banjir dan tanah longsor pekan ini. Sementara itu, lebih dari 34 ribu rumah lainnya terendam atau rusak. Lebih dari 22 ribu hektar lahan sawah juga rusak, dan 180 ribu hewan mati atau hanyut.
BACA JUGA: Banjir Kembali Genangi Vietnam, 37 Orang Tewas dan 40 Hilang
Banjir juga menggenangi 7 provinsi di Thailand, negara tetangga Vietnam. Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi Thailand menyatakan, lebih dari 480 ribu hektar lahan pertanian di negara itu terendam air.
(Rifa Nadia Nurfuadah)