Lenis Kagoya mengimbau seluruh masyarakat di Tanah Cendrawasih tersebut dapat menahan diri agar tidak membuat kerusuhan serupa. Apalagi, Pemprov Papua juga akan menggelar Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 2018 mendatang.
[Baca Juga: Kantornya Diserang, Mendagri: Sama Saja Menampar Wajah Saya]
"Terus yang ditahan (massa yang merusak Kemendagri) ini dipulangkan saja, keluarkan saja, jangan diproses dulu. Ini takutnya bikin massa seperti begitu, nanti keluarganya ribut tahan di dalam bikin ribut lagi," tandasnya.
Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor urut 3, Natalis Tabuni dan Yan Robert Kobogoyauw sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Intan Jaya 2017.
Namun keputusan tersebut tidak diterima oleh pasangan nomor urut dua Yulius Yapugau dan Yunus Kalabetme. Pasalnya sesuai rapat pleno rekapitulasi KPU Provinsi Papua pada Sabtu 20 April 2017 menempatkan mereka sebagai pemenang, dengan perolehan 33.958 suara, sedangkan pasangan nomor urut 3 memperoleh 31.476 suara.
Hasil putusan MK ini membuat sejumlah warga Papua melakukan ritual makan tanah dan merusak sejumlah bangunan milik Pemkab Intan Jaya. Massa juga meminta agar Pilkada Papua diulang. (sym)
(Erha Aprili Ramadhoni)