Dengan Menjaga Lahan Gambut, Indonesia Dapat Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 20 Persen

, Jurnalis
Rabu 18 Oktober 2017 08:10 WIB
Share :

JAKARTA - Pemanasan global telah menjadi masalah masyarakat dunia, karena dampaknya dianggap tengah terjadi di banyak negara.

Dalam beberapa tahun terakhir, misalnya, sejumlah kasus mulai dari cuaca ekstrem, gelombang panas, melelehnya es di kutub, tingginya permukaan air laut, hingga anomali cuaca telah dialami berbagai negara, mulai Amerika Serikat, India, bahkan Indonesia.

Demi mengatasi hal itu, sejumlah ilmuwan dalam hasil penelitian terbarunya memperlihatkan, berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah Indonesia dapat mengendalikan pemanasan global dan perubahan iklim secara optimal dengan menerapkan solusi iklim ilmiah atau "Natural Climate Solution" secara menyeluruh.

Berdasarkan hasil riset para peneliti dari The Nature Conservancy (TNC) bersama 15 institusi lain menemukan, implementasi solusi iklim secara lengkap dapat mengurangi emisi hingga 86 persen.

Manajer Komunikasi TNC Indonesia, Jaka Setia merujuk ke hasil penelitian dari jurnal ilmiah "Proceedings of the National Academy of Sciences" (PNAS), menyatakan, alam punya kemampuan mengurangi lebih dari sepertiga, atau 37 persen emisi gas rumah kaca dunia untuk mencegah pemanasan global ke tingkat yang lebih berbahaya.

Sementara di Indonesia, jika pemerintah mampu mempraktikkan secara lengkap solusi iklim alami atau Natural Climate Solution (NCS), maka emisi dapat berkurang hingga 86 persen.

Sejumlah peneliti dari TNC, bersama ilmuwan dari University of Maryland, Amerika Serikat, dan University of Wageningen, Belanda, menjelaskan, solusi iklim alami itu, terdiri atas, penanaman kembali hutan gundul (reforestasi/reboisasi), peningkatan perlindungan terhadap hutan bakau dan lahan gambut, serta perbaikan kualitas tanah.

Indonesia, masih menurut Jaka, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20 persen hanya dengan menjaga lahan gambutnya melalui dana perlindungan khusus (cost effective protection). Jika pembiayaan itu dilanjutkan untuk mendukung program solusi iklim ilmiah, maka emisi dapat berkurang hingga 60 persen.

Dalam paparannya yang berjudul "Natural Climate Solution", para peneliti itu mengatakan, pengurangan emisi dibutuhkan untuk menjaga agar suhu bumi tetap berada di bawah dua derajat Celsius, sebagaimana telah disepakati oleh Perjanjian Iklim Paris yang ditandatangani 2015 lalu.

Reforestasi merupakan strategi utama dalam solusi iklim ilmiah yang mesti jadi perhatian para pemangku kepentingan berbagai negara dunia. Langkah kedua, menghindari alih fungsi hutan, karena penelitian sebelumnya menunjukkan ada hubungan antara penurunan emisi dengan pengurangan upaya deforestasi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya