MADRID - Langkah tegas diambil Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy terkait krisis yang saat ini terjadi di Wilayah Otonomi Catalunya. Pemerintah Spanyol memutuskan untuk mengambil alih kepemimpinan di Catalunya usai menggelar rapat kabinet darurat pada Sabtu 21 Oktober.
BACA JUGA: PM Spanyol Beberkan Dua Tujuan untuk Catalunya, Apa Saja?
Dengan demikian, pemerintah otonomi khusus Catalunya kehilangan haknya. Madrid juga akan memecat Presiden Carles Puigdemont, membubarkan Parlemen Catalunya, serta meminta digelarnya pemilihan umum regional. Putusan tersebut menunggu pengesahan dari Senat Spanyol.
“Kami akan mengajukan pada Senat, dengan tujuan melindungi kepentingan umum bangsa, untuk memberikan wewenang bagi pemerintah agar mencopot Presiden Catalunya dan pemerintahannya,” ucap Mariano Rajoy dalam konferensi pers di Madrid, melansir dari Reuters, Minggu (22/10/2017).
Pria berusia 62 tahun itu berharap langkah-langkah tersebut akan menghentikan krisis politik usai digelarnya referendum kemerdekaan Catalunya pada 1 Oktober. Aksi Rajoy itu mendapatkan dukungan dari partai oposisi dan juga Raja Felipe yang tetap ingin Catalunya menjadi bagian dari Spanyol.