FILIPINA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis tengah berada di Filipina dalam tur kenegaraan. Salah satu agenda yang dibawa Mattis adalah mendiskusikan krisis Korea Utara dalam pertemuan dengan para menteri pertahanan Asia di negara pimpinan Rodrigo Duterte itu.
Mattis, seperti dilansir Reuters, Senin (23/10/2017), menyebut masalah ini terjadi akibat kesembronoan provokasi Pyongyang. Tidak hanya Filipina, Mattis juga akan mengunjungi Thailand dan Korea Selatan. Perjalanan ini berlangsung hanya beberapa pekan sebelum Presiden AS Donald Trump menyambangi Asia.
BACA JUGA: Trump: Anda akan Terkejut Melihat Persiapan Kami untuk Korut
Trump sendiri kerap terlibat adu mulut dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un soal sesumbar Korea Utara mampu meluncurkan rudal antarbenua yang dapat meluluhlantakkan AS. Trump bahkan memanggil Jong-un dengan sebutan 'manusia roket'.
Pada pidatonya bulan lalu di Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Trump mengancam akan menghancurkan Korea Utara jika langkah itu diperlukan untuk melindungi Amerika Serikat dan sekutunya.
BACA JUGA: Mantan Presiden AS Nyatakan Siap Terbang Ke Korut dan Bertemu dengan Kim Jong-un
Mattis - yang menekankan pentingnya diplomasi - dijadwalkan bertemu empat mata dengan koleganya dari Jepang dan Korea Selatan sebelum melangsungkan pertemuan trilateral. Ia akan menghadiri pertemuan para menteri pertahanan ASEAN pada Senin hingga Rabu di Filipina. Mattis kemudian akan terbang ke Seoul untuk membicarakan berbagai isu pertahanan keamanan lainnya.
"Saya akan berbicara dengan para kolega, mendiskusikan krisis keamanan regional yang disebabkan oleh provokasi sembrono dari Korea Utara, serta berbagi nilai-nilai kemakmuran negara, integritas teritorial mereka, kemerdekaan navigasi di perairan internasional serta perdagangan yang adil dan saling menguntungkan," papar Mattis.
Mattis memuji kecakapan militer Filipina dalam memerangi pemberontak di Kota Marawi, Kepulauan Mindanao. "Ini adalah pertarungan sengit," ujar Mattis seraya menambahkan bahwa Filipina telah memberi pesan yang jelas kepada para teroris.
BACA JUGA: Keras Kepala, Korea Utara Keukeuh Teruskan Uji Coba Nuklir
Pada Kamis 26 Oktober, Mattis akan memimpin delegasi Amerika Serikat dalam upacara kremasi mendiang Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej.
BACA JUGA: Oalah... Korut Tolak Diplomasi Sampai Rudalnya Bisa Menyerang Pantai Timur AS
Sementara itu, bulan depan Trump akan mengunjungi China. Trump mendesak China untuk memberikan lebih banyak tekanan kepada Korea Utara terkait program misil dan nuklirnya. China sendiri merupakan tetangga dan mitra dagang terbesar Korea Utara.
(Rifa Nadia Nurfuadah)