Duh! India Berencana Pulangkan Rohingya, Para Pengungsi Ketakutan

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Kamis 26 Oktober 2017 00:21 WIB
Rohingya di India. (Foto: Hindustan Times)
Share :

NEW DELHI - Pemerintah India berencana memulangkan sebagian pengungsi Rohingya yang masuk ke negaranya untuk kembali ke Myanmar. Rencana tersebut sontak membuat para pengungsi ketakutan dan dengan tegas menolak keputusan tersebut meski tak bisa berbuat apa-apa.

Sebagaimana diketahui ribuan warga Rohingya susah payah melarikan diri dari Myanmar akibat kekerasan yang mereka alami. Sayangnya, Pemerintah India hanya mengakui kurang dari 14 ribu Rohingya sebagai pengungsi. Sementara itu ribuan warga Rohingya lainnya dianggap sebagai imigran gelap yang layak dideportasi.

Baca Juga: Tangani Krisis Rohingya, Myanmar dan Bangladesh Sepakat Bekerjasama Terkait Pemulangan Pengungsi

Baca Juga: PM Bangladesh: Myanmar Harus Menerima Kembali Warga Rohingya!

Sebagian besar warga Rohingya yang jumlahnya mencapai lebih dari 600 ribu orang memilih melarikan diri ke Bangladesh, namun beberapa dari mereka juga diketahui memilih mengungsi ke India dan Nepal. Para pengungsi menolak kembali ke Myanmar karena mereka yakin jika kekerasan di Rakhine masih belum sepenuhnya berakhir.

"Tidak ada yang berubah di Myanmar, jadi bagaimana mungkin kita bisa kembali?" ujar seorang pengungsi bernama Mohammad Hanif sebagaimana disitat dari The Tablet, Kamis (26/10/2017).

Hanif yang masuk ke India sekira 3 tahun lalu itu kini bekerja menjadi seorang pemulung untuk bisa melanjutkan hidupnya. Ia menegaskan bahwa pelariannya ke India bukan untuk mencari nafkah melainkan menghindari kematian dan kehancuran. Kekhawatiran Hanif dan rekan-rekannya semakin besar setelah India mendesak Myanmar segera mengambil para pengungsi baik dinegaranya maupun yang berada di Bangladesh.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj yang mengunjungi Bangladesh pda 22 Oktober lalu meminta Myanmar segera menjemput warga Rohingnya. Pemerintah India sendiri rencananya akan mendeportasi sekira 40 ribu orang Rohingya.

Baca Juga: PM Bangladesh: Saya Melihat Rohingya yang Lapar, Tertekan dan Tanpa Harapan di Myanmar

Baca Juga: Tegas! Respons Krisis Rohingya, AS Hentikan Bantuan bagi Militer Myanmar

"Kami menghadapi kesulitan besar, kembali ke Myanmar adalah bentuk hukuman mati," imbuh Hanif.

Sementara itu, sebelumnya Pemerintah Myanmar dan Bangladesh sepakat untuk menjalin kerjasama guna memulangkan Muslim Rohingya. Kedua belah pihak juga telah sepakat untuk menghentikan arus keluarnya penduduk Myanmar ke Bangladesh dan sepakat membentuk sebuah kelompok kerja bersama. Sayangya tidak ada informasi rinci tentang langkah-langkah eksekusi kesepakatan tersebut untuk memulangkan para pengungsi Rohingya.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya