Mabes Polri Sesali Adanya Penganiayaan Jurnalis Okezone di Papua

Fahreza Rizky, Jurnalis
Senin 13 November 2017 15:38 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Markas Besar Polri menyayangkan insiden pemukulan wartawan Okezone, Saldi Hermanto oleh oknum anggota Kepolisian Resor Mimika, Papua. Akibat kejadian itu Saldi mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.

"Kami sangat menyesalkan (peristiwa itu)," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (13/11/2017).

 (Baca juga: Kapolri Didesak Tindak Tegas Okum Polisi Pengeroyok Jurnalis Okezone di Papua)

Menurut Setyo, Saldi merupakan wartawan senior dan sudah cukup dikenal di daerah tersebut. Ia pun mengkritik langkah oknum anggota Polres Mimika yang main hakim sendiri terhadap Saldi, hingga yang bersangkutan mengalami luka.

"Saldi kan sudah dikenal juga, termasuk wartawan senior. Masak tidak kenal sama wartawan? Wartawan kan mitra kita juga," tandas Setyo.

 (Baca juga: Polisi Keroyok Jurnalis Okezone di Timika, Polres Masih Rahasiakan Identitas Pelaku)

Sebelumnya, sekelompok oknum anggota Polres Mimika mengeroyok wartawan Okezone bernama Saldi Hermanto pada Sabtu 11 November 2017 malam sekitar pukul 22.50 WIT. Tak lagi menuruti prosedur hukum, sekelompok oknum polisi itu menghajar Saldi hingga babak belur.

Akibat pengeroyokan semena-mena itu, wajah Saldi tampak pecah di bagian kiri. Bagian lain wajahnya tampak bengkak dan lebam. Luka juga tampak di bagian lehernya. Pengakuan Saldi, ia juga mengalami sakit pada bagian rusuk kanan yang menyebabkannya sulit bernafas.

"Saya dikeroyok sekitar enam sampai delapan orang di Pos Terpadu. Sampai di Polres, saya kembali dipukuli oleh anggota Brimob di pos penjagaan," tutur Saldi kepada wartawan.

Bahkan usai diperiksa dan mengikuti visum et repertum di RSUD Mimika, Saldi merasa pusing hebat yang menyebabkannya muntah-muntah. Korban juga mengaku tak hanya dipukul, kelompok polisi yang mengeroyoknya juga melayangkan tendangan ke tubuhnya.

Kasus tersebut diduga bermula dari kegiatan pasar malam di Lapangan Timika Indah. Saat itu sempat terjadi kericuhan antar kelompok pemuda.

Saldi bersama dua anaknya ikut jadi korban saat massa berhamburan menyelamatkan diri, keluar dari lapangan. Saldi lalu mengunggah kritikan atas cara aparat melakukan pengamanan.

Diduga kuat, kritik tersebut dianggap oleh aparat kepolisian dalam hal ini Satuan Sabhara Polres Mimika sebagai pelecehan. Sekelompok anggota Satuan Sabhara Polres Mimika lalu menciduk Saldi yang sedang "nongkrong" di warung kopi depan Satlantas Polres Mimika untuk dibawa ke Pos Terpadu di Jalan Budi Utomo

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya