Zimbabwe berada dalam keadaan siaga sejak Senin, 13 November setelah Jenderal Constantino Chiwenga yang memimpin Pasukan Pertahanan Zimbabwe menyatakan bahwa dia siap untuk turun tangan untuk menghentikan pembersihan yang dilakukan pemerintah terhadap para pendukung Wapre Emmerson Mnangagwa yang dipecat.
BACA JUGA: Zimbabwe Memanas, Kedubes AS Minta Warganya Berlindung
Sementara itu, AFP melaporkan, sebagian masyarakat Zimbabwe mengaku mendukung jika benar terjadi upaya kudeta untuk mengakhiri kekuasaan Mugabe. "Kami senang dengan apa yang telah mereka lakukan. Kami butuh perubahan, situasi kami sangat menyedihkan, ekonomi telah lama lesu," ujar seorang warga, Keresenzia Moyo.
Moyo menambahkan bahwa pada dasarnya, ia tidak menentang Mugabe. Namun ketimpangan sosial dan kondisi ekonomi rakyat Zimbabwe yang menyedihkan membuat Moyo berharap akan adanya era baru.
"Yang kita inginkan adalah agar anak kita bisa mendapatkan pekerjaan dan menjalani hidup bahagia serta normal. Kami ingin ada makanan di atas meja. Tidak ada lagi satu pihak yang memiliki segalanya dan pihak lainnya sekarat karena kelaparan. Mugabe dulunya orang baik, tapi ia telah kehilangan itu dan kini kami membutuhkan permulaan baru," tutupnya.
(Rufki Ade Vinanda)