Suu Kyi dan Menlu Bangladesh Berharap Dapat Cara Aman untuk Pulangkan Rohingya

Djanti Virantika, Jurnalis
Selasa 21 November 2017 15:33 WIB
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, saat menghadiri KTT ASEM. (Foto: Reuters)
Share :

NAYPYIDAW – Pemerintah Myanmar dan Bangladesh akan mengadakan pertemuan pada Rabu dan Kamis pekan ini. Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi berharap pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali dapat menghasilkan sebuah nota kesepahaman tentang ‘kembalinya keamanan dan sukarela’ bagi warga Rohingya.

"Kami berharap ini akan menghasilkan sebuah MOU yang ditandatangani dengan cepat, yang akan memungkinkan kita untuk memulai dengan cara yang aman dan secara sukarela dalam mengembalikan semua orang yang telah melintasi perbatasan," kata Suu Kyi.

BACA JUGA: Myanmar Usulkan Terima Kembali Warga Rohingya dari Bangladesh

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine, Myanmar, telah mendorong lebih dari 600 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. Kelompok-kelompok hak asasi manusia pun menuduh militer Myanmar melakukan kekejaman, termasuk pemerkosaan massal terhadap Rohingya selama operasi pembersihan yang mereka lakukan.

"Kita tidak bisa mengatakan apakah (pelanggaran hak asasi manusia) itu sudah terjadi atau tidak. Sebagai tanggung jawab pemerintah, kita harus memastikan hal itu tidak akan terjadi," ujar Suu Kyi kepada wartawan di pertemuan Asia-Eropa atau ASEM, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (21/11/2017).

BACA JUGA: Bahas Pemulangan Warga Rohingya dengan Myanmar, Pejabat Bangladesh: Krisis Ini Tak Selesai dengan 1 Pertemuan

Suu Kyi mengatakan bahwa Myanmar akan mengikuti kerangka kesepakatan yang dicapai pada 1990-an untuk memulangkan para pengungsi Rohingya. Dalam kesepakatan itu, Myanmar tidak membahas status kewarganegaraan Rohingya. Namun, Bangladesh telah mendesak proses pemulangan Rohingya harus diikuti dengan perlindungan yang lebih.

"Itu berdasarkan residensi. Hal ini sudah disepakati kedua pemerintah lama dan sukses. Jadi ini akan menjadi formula yang akan terus kami ikuti," katanya.

BACA JUGA: Didesak Segera Bertindak, Jenderal Myanmar: Pengungsi Rohingya Bisa Pulang jika Diterima Warga Lokal

Sebelumnya, kedua negara telah bertemu untuk membicarakan pemulangan para pengungsi. Dalam perundingan tersebut, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan sebuah kesepakatan repatriasi. Namun, seorang pejabat senior Myanmar menuduh Bangladesh telah “menarik kakinya” untuk mendapatkan dana dari agen bantuan karena menampung para pengungsi tersebut.

Menurut Suu Kyi, sulit untuk mengatakan seberapa jauh Myanmar dan Bangladesh mencapai kesepakatan tersebut. Suu Kyi, penasihat negara, dan Menteri Luar Negeri Myanmar mengatakan bahwa mereka telah melakukan segala cara untuk memastikan keamanan di Rakhine terjaga, namun tetap dibutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah di sana.

Myanmar memang bermaksud untuk memukimkan kembali sebagian besar pengungsi yang kembali ke desa dengan “model" baru. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya