PEKANBARU - Kepala Lembaga Permasyakatan Kelas II Pekanbaru, Yulius Sahruja mengatakan, Satriandi tahanan kasus pembunuhan itu bisa kabur setelah berhasil menakut-nakuti petugas dengan senjata api yang dibawanya.
Ia pun membeberkan kronologi kaburnya dua tahanan itu. Berawal ketika keduanya pergi ke ruang piket jaga pada pukul 16.30 WIB. Alasanya, keduanya mau mengambil paket kiriman dari seseorang. Namun permintaan itu ditolak oleh dua sipir.
(Baca juga: Ternyata, Napi yang Kabur di Lapas Pekanbaru Mantan Polisi)
Tiba-tiba, salah satu tahanan yang diketahui adalah Satriandi ini langsung menodongkan senjata api kepada kedua sipir. Kedua sipir ini ketakutan dan menuruti permintaan kedua tahanan itu. Kedua tahanan, Satriandi dan Nugroho itupun menuju pintu depan lapas.
"Kemudian kedua tahanan itu membuka pintu masuk lapas yang saat itu memang tidak terkunci. Itu memang kelalaian petugas mengapa pintu sampai tidak terkunci," ucap Yulius kepada wartawan, Rabu (22/11/2017).
Setelah pintu terbuka, ternyata di depan pintu sudah menunggu mobil Nissan X-trail warna hitam. Keduanya pun langsung bergegas masuk ke dalam mobil. Minimnya penjagaan membuat mereka mudah kabur.
"Nugroho dan Satriandi ini teman satu sel. Mereka bisa keliaran diluar sel karena memang aturan pukul 17.00 WIB mereka baru masuk ke dalam sel," imbuhnya.
(Baca juga: Petugas Lapas Pekanbaru Ditodong Senpi, 2 Tahanan Berhasil Kabur)
Pihak Lembaga saat ini masih mencari tau siapa yang menyelundupkan senjata api ke dalam lapas.
"Keterangan petugas senpinya jenis revolver warna silver. Pelarian ini sudah terencana dengan matang," imbuhnya.
Ini Kronologi Penodongan Petugas Lapas oleh Narapidana