SERPONG - Perhelatan Bali Democracy Forum ke-10 (BDF X) digelar Kamis (7/12/2017) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Acara tersebut harus dipindahkan ke BSD City sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung di Bali.
BACA JUGA: Terdampak Letusan Gunung Agung, Perhelatan BDF 2017 Dipindah dari Bali ke Banten
Meski pelaksaan BDF X yang mengambil tema "Does Democacy Deliver?", ini sempat terpengaruh erupsi Gunung Agung di Bali, antusiasme negara peserta tampaknya tidak berubah. Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri RI, BDF X akan diikuti oleh 103 delegasi, termasuk tujuh delegasi dari organisasi internasional.
Terdapat beberapa hal yang berbeda pada pelaksanaan BDF X dibanding BDF sebelumnya. Perubahan tersebut termasuk adanya sesi debat yang diikuti oleh menteri-menteri dari negara peserta sebagai panelis.
"Kami ingin BDF ini lebih interaktif," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, kepada awak media, Kamis (7/12/2017).
BACA JUGA: Sepuluh Tahun Penyelenggaraan, Ini yang Baru dalam BDF X
Selain adanya sesi debat BDF X juga menggelar student conference untuk mempromosikan demokrasi di kalangan generasi muda. Konferensi pelajar tersebut digelar terlebih dahulu pada 5-6 Desember dan diikuti lebih dari 160 orang pelajar dan mahasiswa.
BDF yang sudah memasuki tahun ke-10 itu juga menggelar BDF Chapter Tunis di Tunisia pada Oktober sebagai pendahuluan. Ini adalah kali pertama BDF diselenggarakan di luar Bali dan Indonesia, sekaligus menjadi perluasan BDF ke wilayah lain di luar Asia Pasifik.
BACA JUGA: Keren! Indonesia Bagi-Bagi Ilmu soal Demokrasi di Tunisia Melalui Bali Democracy Forum
Hasil yang dicapai dari BDF Chapter Tunis akan dilaporkan oleh Menteri Luar Negeri Tunisia, Khemaies Jhinaoui pada akhirnya penyelenggaraan BDF X di BSD City.
(Wikanto Arungbudoyo)