Ini Negara yang Kompak Tak Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Ada Musuh Bebuyutan AS

Putri Ainur Islam, Jurnalis
Sabtu 16 Desember 2017 06:21 WIB
Bendera nasional Palestina (Foto: AFP)
Share :

2. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi menyatakan kekecewaannya terhadap langkah sekutunya, AS, untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Riyadh turut mengingatkan bahwa ada konsekuensi serius terkait pengakuan sekaligus pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) AS ke Yerusalem.

Selain itu, Kerajaan Arab Saudi juga menganggap langkah pemerintah AS adalah sebuah kemunduran besar dalam upaya proses perdamaian. Saudi menyayangkan bahwa AS pada akhirnya melanggar sikap netral terkait isu Yerusalem yang selama ini dipraktikkan.

Umat Islam di Bangladesh turun ke jalan memprotes pengakuan sepihak AS atas Yerusalem. (Foto: Reuters)

3. Turki

Dengan tegas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa keputusan Pemerintah AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel berlawanan dengan hukum internasional dan resolusi PBB. Erdogan pun mendesak negara anggota PBB untuk menarik misi mereka dari Yerusalem.

"Bagaimana mungkin Anda membubuhi tanda tangan dan sekarang Anda membantahnya," seru Erdogan.

"Para pemimpin negara besar bertugas mewujudkan perdamaian, bukan menciptakan konflik," tambah Presiden Turki tersebut.

BACA JUGA: Sepucuk Surat yang Mengawali Penderitaan Panjang Rakyat Palestina

Erdogan juga menuduh Israel menjadi negara pendudukan, melakukan perluasan bertahap wilayah Israel dari 1947 sampai hari ini. Menguatkan ketidaksetujuannya, Erdogan juga mengancam akan memutukan hubungan diplomatik dengan Israel dan menyerukan pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

4. Uni Eropa

Bukti permasalahan Yerusalem tak hanya sekadar permasalahan agama terbukti dengan ketidaksetujuannya Uni Eropa terhadap status Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Saat bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, Kepala Urusan Politik Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan bahwa 28 negara Eropa berkomitmen penuh mendukung Yerusalem sebagai ibu kota baik bagi Israel maupun negara merdeka Palestina.

Mogherini juga menegaskan bahwa Uni Eropa tidak akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebagaimana Pemerintah AS. Uni Eropa memilih untuk melanjutkan konsensus internasional terkait status Yerusalem. Selain itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mendesak agar Netanyahu berani untuk menyelesaikan kebuntuan yang saat ini terjadi dengan Palestina.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya