5. Yordania
Majelis Rendah Yordania menyetujui usul untuk mengkaji kembali kesepakatan perdamaian dengan Israel setelah keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Yordania yang dengan keras mengutuk keputusan AS dan menyuarakan penolakannya terhadap tindakan itu, menggelar beberapa demonstrasi yang dilakukan oleh partai politik dan pegiat guna menentang keputusan AS tersebut.
Presiden Jokowi hadiri KTT Luar Biasa OKI bahas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Foto: Antara)
6. Malaysia
Tak mau kalah, Negeri Jiran pun turut menentang keputusan AS atas Yerusalem. Bahkan Menteri Pertahanan (Menhan), Hishammuddin Tun Hussein mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) siap sedia menunggu perintah dan arahan dari Kepala Negara terkait isu Yerusalem. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari kesiapan tersebut.
BACA JUGA: Konflik Berkepanjangan, Palestina Ingin Damai dengan Israel Sejak 1993
Sebelumnya Malaysia khawatir pengumuman tersebut dapat mengakhiri segala upaya untuk menyelesaikan konflik di Palestina. Malaysia juga menilai pengakuan tersebut melanggar hak-hak dasar warga Palestina serta sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.
7. Korea Utara (Korut)
Musuh bebuyutan AS, Korut, juga turut mengeluarkan suaranya terkait keputusan kontroversial AS tersebut. Pemerintah Korut mengecam keputusan Pemerintah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kecaman tersebut disampaikan Korut lewat sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu 9 September melalui media pemerintah.
"Mengingat fakta bahwa Presiden Donald Trump memiliki mental yang tidak baik maka ia telah menyerukan penghancuran total sebuah negara yang berdaulat. Tindakan ini sama sekali ridak mengejutkan," tulis keterangan Kementerian Luar Negeri Korut yang dimuat oleh Korean Central News Agency (KCNA).
Pihak Korut juga menambahkan pihak jika tindakan AS ini telah membuktikan pada dunia bahwa musuh bebuyutannya tersebut merupakan dalang utama dari perusak perdamaian dan keamanan dunia.
Umat Islam Indonesia di Bandung turun ke jalan dalam aksi damai protes kebijakan AS atas Yerusalem. (Foto: Antara)
8. Mesir
Aksi protes juga datang dari Negeri Piramida, Mesir. Menurut sebuah laporan, bahkan Gereja Koptik Mesir telah menolak sebuah pertemuan yang diminta oleh Wakil Presiden (Wapres) AS Mike Pence selama kunjungannya yang dilaksanakan pada akhir Desember.
Pihak gereja mengatakan “mengundurkan diri” dari kesediannya menjadi tuan rumah ketika Mike Pence datang ke Mesir. Pihak Gereja Koptik merasa keputusan Presiden Donald Trump pada waktu yang tidak sesuai dan tanpa mempertimbangkan perasaan jutaan orang.
5. Yordania
Majelis Rendah Yordania menyetujui usul untuk mengkaji kembali kesepakatan perdamaian dengan Israel setelah keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Yordania yang dengan keras mengutuk keputusan AS dan menyuarakan penolakannya terhadap tindakan itu, menggelar beberapa demonstrasi yang dilakukan oleh partai politik dan pegiat guna menentang keputusan AS tersebut.
Presiden Jokowi hadiri KTT Luar Biasa OKI bahas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Foto: Antara)
6. Malaysia
Tak mau kalah, Negeri Jiran pun turut menentang keputusan AS atas Yerusalem. Bahkan Menteri Pertahanan (Menhan), Hishammuddin Tun Hussein mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) siap sedia menunggu perintah dan arahan dari Kepala Negara terkait isu Yerusalem. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari kesiapan tersebut.
BACA JUGA: Konflik Berkepanjangan, Palestina Ingin Damai dengan Israel Sejak 1993
https://news.okezone.com/amp/2017/12/15/18/1830996/konflik-berkepanjangan-palestina-ingin-damai-dengan-israel-sejak-1993
Sebelumnya Malaysia khawatir pengumuman tersebut dapat mengakhiri segala upaya untuk menyelesaikan konflik di Palestina. Malaysia juga menilai pengakuan tersebut melanggar hak-hak dasar warga Palestina serta sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.
--
7. Korea Utara (Korut)
Musuh bebuyutan AS, Korut, juga turut mengeluarkan suaranya terkait keputusan kontroversial AS tersebut. Pemerintah Korut mengecam keputusan Pemerintah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kecaman tersebut disampaikan Korut lewat sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu 9 September melalui media pemerintah.
"Mengingat fakta bahwa Presiden Donald Trump memiliki mental yang tidak baik maka ia telah menyerukan penghancuran total sebuah negara yang berdaulat. Tindakan ini sama sekali ridak mengejutkan," tulis keterangan Kementerian Luar Negeri Korut yang dimuat oleh Korean Central News Agency (KCNA).
Pihak Korut juga menambahkan pihak jika tindakan AS ini telah membuktikan pada dunia bahwa musuh bebuyutannya tersebut merupakan dalang utama dari perusak perdamaian dan keamanan dunia.
Umat Islam Indonesia di Bandung turun ke jalan dalam aksi damai protes kebijakan AS atas Yerusalem. (Foto: Antara)
8. Mesir
Aksi protes juga datang dari Negeri Piramida, Mesir. Menurut sebuah laporan, bahkan Gereja Koptik Mesir telah menolak sebuah pertemuan yang diminta oleh Wakil Presiden (Wapres) AS Mike Pence selama kunjungannya yang dilaksanakan pada akhir Desember.
Pihak gereja mengatakan “mengundurkan diri” dari kesediannya menjadi tuan rumah ketika Mike Pence datang ke Mesir. Pihak Gereja Koptik merasa keputusan Presiden Donald Trump pada waktu yang tidak sesuai dan tanpa mempertimbangkan perasaan jutaan orang.
(Rifa Nadia Nurfuadah)