Demo Terkait Yerusalem Belum Usai, 2 Warga Palestina Tewas di Tangan Pasukan Israel

GAZA - Dua demonstran asal Palestina kembali meregang nyawa di tangan pasukan bersenjata Israel. Sebagaimana diketahui, unjuk rasa yang menentang keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menetapkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel masih terus berlangsung.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, kedua warganya tewas pada Jumat 22 Desember. Sebagaimana dilansir dari Al-jazeera, Sabtu (23/12/2017), seorang warga yang tewas merupakan pria berusia 24 tahun bernama Zakariya al-Kafarneh. Korban diketahui tewas oleh amunisi yang dilepaskan pasukan Israel saat berunjuk rasa.

BACA JUGA: Serang Tentara Israel yang Masuk Rumahnya, Gadis Palestina Diciduk Aparat

Sayangnya, korban tewas kedua tidak diketahui identitasnya. Selain itu, sekira 70 orang juga terluka akibat demonstrasi yang untuk kesekian kalinya berujung ricuh. Aksi unjuk rasa yang menewaskan 2 orang ini diketahui berlangsung di Gaza. Kantor berita Maan melaporkan, para pasukan Israel menggunakan peluru, gas air mata dan granat setrum melawan pemrotes Palestina.

Demonstrasi sendiri telah memasuki minggu ketiga sejak Presiden AS, Donald Trump mengumumkan status Yerusalem pada Rabu 6 Desember. Sedikitnya 103 warga Palestina telah dibawa ke rumah sakit di Jalur Gaza dan di Tepi Barat terhitung sejak Jumat 22 Desember.

BACA JUGA: PBB Tolak Klaim AS Jadikan Yerusalem Ibu Kota Israel

Pada pekan lalu, tentara Israel juga diketahui membunuh seorang penyandang difabel yang tak memiliki kaki akibat amputasi bernama Ibrahim Abu Thurayyah, saat ia turut berdemo. Hingga detik ini terhitung sedikitnya12 warga Palestina terbunuh oleh pasukan Israel sejak pecahnya demosntrasi. Delapan di antaranya tewas saat mengikuti unjuk rasa, sementara 4 warga lainnya tewas karena serangan udara Israel di Gaza pada awal Desember.

Sidang Darurat Majelis Umum PBB yang digelar di New York untuk membahas klaim AS tentang Yerusalem mencapai hasil bahwa mayoritas negara menolak klaim tersebut. Sebanyak 128 negara dengan tegas menolak klaim Negeri Paman Sam. Sementara sebanyak sembilan negara memilih untuk menentang resolusi PBB tersebut dan 35 negara memilih untuk abstain. Dilaporkan sebanyak 21 negara tidak memberikan suara.

(Rufki Ade Vinanda)