Tragedi Ledakan Tambang Batu Bara di India Tewaskan 372 Pekerja

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Rabu 27 Desember 2017 06:09 WIB
Monumen Shaheed Smarak menjadi penanda tragedi meledaknya tambang batu bara Chasnala Colliery. (Foto: Indian Express)
Share :

SEBUAH tambang batu bara meledak di India, hari ini pada 1975. Ledakan tersebut diikuti banjir yang menggenangi tambang. Akibatnya, 372 orang meninggal dunia.

Sore itu, ratusan penambang sedang bekerja di Chasnala Colliery. Keseriusan mereka terputus saat sebuah ledakan besar terdengar. Seperti umumnya ledakan yang terjadi di tambang batu bara, penyebab insiden tragis ini juga tidak bisa ditentukan dengan pasti. Namun, lingkungan tambang yang dipenuhi berbagai bahan mudah meledak dan terbakar menjadi faktor utama yang mencetuskan tragedi tersebut.

Selama proses penambangan, beragam kandungan gas seperti metana dapat tiba-tiba keluar. Ketika sejumlah besar gas dari sumber yang tidak diketahui memenuhi tambang, percikan kecil api saja dapat memantik ledakan dahsyat. Di masa kini, para pemilik tambang membuat lubang-lubang ventilasi udara untuk mencegah risiko ledakan akibat gas metana tersebut.

Selain gas, debu hasil penambangan batu bara yang terus menumpuk bisa tiba-tiba tersulut dan terbakar. Tidak hanya itu, penanganan tidak tepat bahan peledak yang digunakan dalam penambangan juga bisa menimbulkan bencana.

Dinukil dari History, Rabu (27/12/2017), ledakan di Tambang Dhanbad tersebut menyebabkan tanah di sekelilingnya tiba-tiba amblas. Imbasnya, jutaan galon air dari bendungan terdekat membanjiri tambang. Para penambang yang awalnya selamat dari ledakan dan terjebak di bawah puing-puing pegunungan akhirnya tenggelam.

Petugas penyelamat terus menggali untuk mencari mereka yang selamat hingga 19 Januari. Usaha mereka gagal. Bahkan, mereka hanya menemukan sedikit sisa-sisa tubuh para penambang.

Serikat kerja penambang setempat mengklaim, saat kejadian ada 700 orang di dalam tambang. Tetapi perusahaan mengklaim hanya ada 372 pekerja yang masuk tambang di hari nahas tersebut. Dan karena banyak sekali jasad para penambang tidak dapat diselamatkan serta buruknya pencatatan di masa itu, maka jumlah pasti korban ledakan tersebut pun terus menjadi misteri.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya