Riwayat Partisipasi Korut dalam Hajatan Besar di Korsel

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Kamis 04 Januari 2018 07:02 WIB
Delegasi Korut tiba di Busan, Korea Selatan, dengan menggunakan kapal untuk mengikuti Asian Games 2002 (Foto: Reuters)
Share :

2. Asian Games 2014 di Incheon

Korea Utara mengirimkan 273 orang atlet serta ofisial ke ajang tersebut. Mereka tinggal di perkampungan atlet yang dibangun khusus untuk ajang Asian Games.

Akan tetapi, Pyongyang tidak mengirimkan pemandu sorak karena hubungan yang buruk dengan pemerintah Korsel di bawah Presiden Park Geun-hye. Korut bahkan mengancam menarik diri dari ajang tersebut dan menuduh Korsel berupaya menghalang-halangi partisipasi atletnya.

Kali ini atlet dari kedua Korea juga tidak berparade bersama selama seremoni. Kim Jong-un hanya mengirimkan tiga ajudan seniornya ke Korsel untuk menghadiri penutupan. Mereka hanya diberikan waktu 24 jam untuk kemudian kembali ke negara asal.

BACA JUGA: Kim Jong-un Bersedia Kurangi Tekanan Militer agar Berdamai dengan Korsel

Cerita kedua Korea di ajang olahraga tidak hanya sampai di situ. Pada Olimpiade 2000 di Sydney, Australia, atlet dari kedua negara berparade bersama di upacara pembukaan. Hal tersebut terjadi setelah kedua Korea menggelar pertemuan bersejarah di bawah pemerintahan Presiden Kim Dae-jung.

Namun, Korea Utara sempat memboikot Olimpiade Seoul yang digelar pada 1988. Sembilan bulan sebelum acara, mata-mata Korut meledakkan bom di atas pesawat maskapai Korean Air dengan nomor penerbangan 858. Serangan tersebut menewaskan 104 orang penumpang dan 11 kru penerbangan.

Ketua Komite Pelaksana Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, Lee Hee-beom, menyebut potensi partisipasi Korut itu sebagai hadiah tahun baru. Pihak Korea Selatan saat ini tengah menggodok beberapa rencana demi mengakomodasi perjalanan serta penginapan bagi delegasi Korea Utara.

BACA JUGA: Redakan Tensi Selama Olimpiade, Presiden Korsel Batasi Latgab Militer dengan AS

Lee sempat mengusulkan agar atlet-atlet Korea Utara datang ke Korea Selatan lewat jalur darat karena tidak ada penerbangan langsung antarkedua negara. Dengan demikian, para atlet itu akan melewati zona demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat tentara perbatasan kedua negara. Jika benar, maka itu adalah pertama kalinya atlet asal Korut tiba di Korsel lewat jalur darat.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya