JAKARTA – Menjelang masa reses berakhir pada Selasa 8 Januari 2018, Partai Golkar sampai saat ini belum juga menentukan siapa anggota fraksinya di DPR RI yang bakal duduk menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Padahal, nama-nama yang dianggap mumpuni dan layak menjadi Ketua DPR terus bermunculan.
Meski menjadi domain internal Partai Golkar, anggota DPR Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf berharap Ketua DPR yang baru bisa menjawab tantangan dan komitmen Partai Golkar sendiri yang di bawah Ketua Umumnya yang baru Airlangga Hartarto yang mengusung slogan "Golkar Bersih".
"Lembaga DPR kan lembaga publik, lembaga yang mewakili aspirasi rakyat banyak. Tentunya, masyarakat berharap banyak terhadap Ketua DPR baru yang akan ditunjuk oleh Partai Golkar," kata Nurhayati saat dihubungi, Senin (8/1/2017).
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) itu juga berharap Partai Golkar mempertimbangkan beberapa kriteria, di antaranya memiliki integritas yang baik. Menurut Nurhayati, Ketua DPR yang baru diharapkan tidak memiliki problem hukum dan tidak pernah diberitakan masalah hukum, khususnya kasus dugaan tindak kejahatan korupsi.
Selain itu, Ketua DPR pengganti Novanto diharapkan adalah sosok yang memiliki kapabilitas yang bisa sejalan dengan integritasnya guna membangun kembali citra DPR yang negatif di masyarakat.
"Karena integritas saja tidak cukup tanpa dibarengi dengan kapabilitas yang memadai," ucap Nurhayati.
(Baca Juga: Golkar: Banyak Kader Berpeluang Jadi Ketua DPR)