Pemimpin Revolusi Soviet Vladimir Lenin Wafat Akibat Pendarahan Otak

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Minggu 21 Januari 2018 06:02 WIB
Patung pemimpin revolusi Uni Soviet Vladimir Lenin (Foto: Pavel Rebrov/Reuters)
Share :

SALAH satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Uni Soviet, Vladimir Lenin, meninggal dunia akibat pendarahan otak pada 21 Januari 1924. Penggagas Revolusi Bolshevik itu wafat pada usia 54 tahun.

Lenin meninggalkan kariernya di bidang hukum demi mendalami studi Marxisme pada awal dekade 1890. Ia juga mulai mendorong aktivitas revolusioner di kaum pekerja Rusia. Tindak-tanduknya itu sempat mendapatkan gangguan karena ditangkap dan diasingkan ke Siberia pada 1897.

Tidak kehabisan akal, Lenin lantas pergi ke Eropa Barat, di mana paa 1903, dia membentuk Gerakan Bolshevik dari pecahan Partai Pekerja Sosial Demokratik Rusia. Bolshevik sangat militan karena dihuni oleh pemberontak profesional yang ingin menjatuhkan Kekaisaran Rusia dan membentuk pemerintahan beraliran Marxisme.

Pada 1905, golongan pekerja memberontak di seluruh Rusia. Namun, baru pada 1917 yang ditambah dengan keikutsertaan Rusia pada Perang Dunia I, Lenin menyadari ada kesempatan untuk revolusi komunis. Hasilnya garnisun tentara Rusia di Petrograd membelot ke Bolshevik pada Maret 1917.

Melansir dari History, Minggu (21/1/2018), Czar Nicholas II dipaksa untuk segera turun takhta atau abdikasi. Vladimir Lenin yang memantau situasi dari luar Rusia, akhirnya meninggalkan Swiss dan melintasi garis musuh, Jerman, dengan gagah berani. Ia tiba di Petrograd pada 16 April 1917.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya