Penambahan Kursi Pimpinan DPR/MPR, Golkar: Fraksi Bersuara Besar Terwakili

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, hasil pembahasan Revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 201 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) sudah mewakili‎ suara besar fraksi. Dia pun berharap, dengan keterwakilan suara besar fraksi di DPR dan MPR itu bisa meningkatkan kinerja anggota parlemen.

Hal ini disampaikan Airlangga menanggapi rampungnya pembahasan Revisi UU MD3 pada Kamis, 8 Februari 2018. Hasil dari pembahasan Revisi UU MD3 yakni, penambahan satu kursi pimpinan DPR dan tiga kursi untuk pimpinan MPR.

"Dengan MD3 selesai, tentu diharapkan kinerja dari D‎PR semakin baik, karena sudah terkonsolidasi oleh fraksi-fraksi yang mewakili suara besar terwakili, baik di DPR maupun di MPR," kata Airlangga usai menghadiri silaturahmi Kosgoro di kediaman Agung Laksono di Jalan Dipinang Cempedak II, Jakarta Timur, Kamis (8/2).

(Baca juga: Rapat RUU MD3 Sepakati Tambah 1 Pimpinan DPR dan 3 untuk MPR)

Menteri Perindustrian (Menperin) tersebut juga mengakui, dengan adanya penambahan kursi di pimpinan DPR dan MPR akan mempengaruhi kekondusifitasan pemerintahan ke depan. Sebab, ‎terdapat 67 persen partai yang mendukung pemerintah.

"Tentu akan berpengaruh, Karena kan partai yang mendukung pemerintah ada 67 persen, dan ini terpresentasi oleh pimpinan baik di DPR maupun di MPR," terangnya.

Airlangga sendiri berharap dengan adanya penambahan kursi di parlemen, Golkar dapat mengoptimalkan kesempatan itu bagi para kadernya untuk mendapatkan jatah di DPR dan DPRD.

"Kesempatan ‎itu terbuka karena dengan sistem baru akan menambah jumlah kursi, nah tentu kesempatan itu Partai Golkar mengharapkan kesempatan itu dimaksimalkan seoptimal mungkin," pungkasnya.

(Qur'anul Hidayat)