KUPANG - Pasangan Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur Esthon Foenay-Chris Rotok memastikan membangun masyarakat dan daerah itu.
"Kalau buat pasangan Esthon-Chris semuanya pasti, tidak janji dan tidak mengubar kata 'akan' kepada masyarakat," kata Esthon di Kupang, Kamis (15/2/2018).
Menurut dia sejauh ini sejumlah isu dan kebutuhan dasar masyarakat berkaitan dengan pembangunan desa, infrastruktur dan kesehatan sudah dilakukan dengan bermitra bersama sejumlah wakil rakyat dari partai pengsung pasangan Eathon-Chris.
Di saat calon lain sibuk mengkampanyekan 'akan’, akan dan ‘akan melakukan' pembenahan terhadap tiga isu utama yaitu pembangunan desa, kesehatan dan infrastruktur pasangan bekas birokrat itu sudah berbuat.
Selaku Ketua DPD Partai Gerindra NTT, lanjut Esthon, pihaknya terus mendorong dan mendukung pembangunan infrastruktur serta kesehatan di NTT melalui dua kader Gerindra yang saat ini duduk di Senayan.
Wakil Gubernur NTT 2008-2013 itu menggunakan tangan, mulut, pikiran dan hati kader-kader Gerindra ini untuk berjuang bagi NTT.
Fary Francis dan Pius Lustrilanang adalah dua kader Gerindra, wakil rakyat NTT yang sudah berjuang dan memperjuangkan tiga persoalan utama di provinsi selaksa nusa itu.
Fary Francis adalah Ketua Komisi V DPR RI. Komisi V bermitra dengan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa.
Melalui Komisi ini, banyak program dan pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun. Infrastruktur jalan nasional dibenahi.
Jalur-jalur baru didukung yang masuk dalam jalur strategis nasional seperti jalan Nurobo - Malaka, jalur sabuk merah di wilayah perbatasan, jalan-jalan menuju tempat wisata seperti jalur jalan menuju Nihiwatu di Sumba, menuju danau Kelimutu, akses jalan di Labuan Bajo.
Selain itu, bendungan didukung, pelabuhan dan dermaga dibangun seperti pelabuhan Hansisi Semau.
Ia juga mendatangkan kapal ferry untuk melayari Kupang - Semau, Kupang - Naikliu. Jalan Poros Tengah Kabupaten Kupang dibangun dan andara dibenahi.
Berkaitan dengan pembangunan desa, mendukung implementasi dana desa dengan penekanan pendamping desa harus dari desa setempat dan menggagas pelibatan lembaga agama dalam tata kelola dana desa. Pembangunan rumah swadaya didukung dan rusunawa untuk kampus diperjuangka.
"Saya selalu ingatkan Pak Fary Francis untuk teruslah melayani dan membangun infrastruktur di seantero republik ini, tetapi jangan lupa kampung halaman NTT. Mumpung ketua komisi dari NTT, maka harus diberi prioritas dan porsi lebih dalam pembangunan infrastruktur baik program maupun anggaran," kata Esthon.
Sementara itu sosok Pius Lustrilanang adalah kader Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi IX menangani kesehatan. Melaluinya, kata Esthon, selalu diminta agar pembangunan sarana kesehatan ditingkatkan dan promosi kesehatan ibu dan anak terus dilakukan.
Tidak heran banyak rumah sakit dan puskesmas di NTT dibangun. Anggaran kesehatan meningkat dan asuransi kesehatan digagas dan diperjuangkan. "Kerja sama dengan BPJS ditingkatkan dan didorong lebih menjangkau masyarakat kecil di pelosok-pelosok desa," kata Esthon.
Di konteks fakta ini, Esthon mengatakan akan melanjutkannya di lima tahun ke depan jika terpilih menjadi gubernur.
"Kami punya komitmen ubtuk melakukan hal ini kepada masyarakat karena kami sudah buktikan," kata bekas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTT itu.
Dalam perhelatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2018, KPU menetapkan empat pasangan calon masing-masing Esthon Foenay-Chris Rotok, Marianus Sae-Emiliana Nomleni, Benny K Harman-Beni Litelnoni serta pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Yos Nae Soi